Hari Pertama Kunjungan dalam Rangka #1000harikehidupan
Oleh : FALENSIA DWITA LESTARI | Pada : 19 November 2014 | Dilihat Sebanyak 2323 Kali
Hari ini adalah hari pertama saya mengunjungi Ibu hamil, sebenarnya saya berencana bertemu kemaren, namun karena ada suatu halangan karena terjebak macet maka jadwal saya untuk berkunjung ke Ibu yang sedang mengandung ialah pagi ini. Ibu hamil yang saya kunjungi bernama Ibu Hajrah, beliau sedang mengandung dengan usia kehamilan 7 bulan dan ini adalah kehamilan anak keduanya. Beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu, suaminya dulunya ialah nelayan, namun sekarang bekerja menjadi buruh harian, sedangkan Ibu Hajrah sendiri ialah seorang ibu rumah tangga. Ibu Hajrah berkediaman di jalan Borong sama seperti saya, saya mengetahui ibu hajrah dari satpam perumahan saya. Meskipun Ibu Hajrah berasal dari golongan kurang mampu namun saya sangat salut kepada beliau, mengapa ? karena beliau sangat memperhatikan kesehatan kandungannya. Ibu Hajrah selalu memeriksakan kehamilannya di puskesmas terdekat, terakhir kali beliau memeriksakan dirinya ialah pada tangga 20 Oktober 2014 di Puskesmas Antang, namun hingga saat ini Ibu Hajrah belum melakukan USG dengan alasan saat saya menanyakan mengapa beliau menjawab karena itu tidak terlalu penting tapi ia akan memeriksakannya entah itu kapan. Ibu hajrah berusia 26 tahun di usia nya sekarang ia telah memiliki seorang anak berusia 3 tahun. Menurut info yang saya dapatkan Ibu Hajrah akan melahirkan pada tanggal 17 Januari 2015 kelak dan beliau berharap dan menginginkan agar anak kedua nya ini bisa ia lahirkan secara normal. Ibu Hajrah pun berencana untuk melahirkan anak keduanya ini di rumah sakit Stitti Fatimah. Dari saya pribadipun saya sangat berharap agar Ibu Hajrah bisa melahirkan dengan selamat. Adapun dalam upaya 1000 hari kehidupan ini saya sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Hasanuddin diberikan kesempatan untuk mendampingi ibu hamil tersebut, adapun sampai saat ini yang sudah saya lakukan ialah menyarankan beliau agar memperhatikan gizi dalam pola makan sehari-harinya, rajin memeriksakan kandungan, mengkomsumsi susu, dan tidak bekerja terlalu berat. Saya sangat salut kepada Ibu Hajrah karena beliau dapat mencakupi itu semua walaupun beliau berasal dari golongan kurang mampu, sebagai partisipasi saya, saya pun memberikan sedikit bantuan hanya sekedar untuk membeli susu dan sembako, saya harap bantuan saya itu bisa bermanfaat untuk beliau, karena tujuan saya yaitu saya menginginkan beliau bisa lahir selamat dan beliau bisa melahirkan dan termotivasi agar dapat mendidik anaknya kelas menjadi insan yang berkualitas dan bermanfaat untuk orang lain, karena saya beranggapan dokter yang baik ialah bukan dokter yang hanya sekedar cerdas namun dokter yang dapat membaur dengan masyarakat sekitar saya pun mengharapkan untuk pertemuan selanjutnya pada hari sabtu mendatang saya bisa mendapatkan lebih banyak ilmu agar biasa saya tenamkan dimasyarakat khususnya untuk Ibu Hajrah yang sedang saya tuntun agar bayi yang terkandung bisa lahir dengan selamat. Mari kita sebagai Mahasiswa yang Intelektual lakukanlah hal yang bermanfaat untuk lingkungan sekitas kita, selamatkan generasi penerus bangsa!