Mendengar Cerita Ibu Eni (Kisah Keluarga Asuh Pertama)
Oleh : ANDI MUH. REZKA HAMDANI | Pada : 30 Januari 2024 | Dilihat Sebanyak 118 Kali

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan saya Andi Muh. Rezka Hamdani dengan NIM C011211011. Pada artikel pertama saya ini, saya akan membagikan pengalaman pertama saya bersama teman kelompok saya, yaitu Iskam Syawal dan Nur Adivka mengenai pendampingan keluarga asuh. Kami pertama kali mendapatkan keluarga asuh pada tanggal 31 Oktober 2023 dengan bimbingan dan arahan dari Kepala Puskesmas Sudiang Raya dan Bidan Lusy yang bertugas di Puskesmas. Kami diantar ke ruangan KIA dan bertemu dengan Ibu Eni Suriani yang pada waktu itu datang membawa bayinya untuk imunisasi. Hari itu memang bertepatan dengan waktu imunisasi bagi bayi-bayi di lingkup Puskesmas Sudiang Raya, sehingga tidak susah kami mendapatkan keluarga asuh pertama kami.
Kami bertemu dengan Ibu Eni, memperkenalkan diri kami, dan menceritakan maksud dan tujuan kami yang ingin menjadi kakak asuh dan melakukan pendampingan hingga 7 bulan ke depan. Kami menjelaskan bahwa kami akan melakukan beberapa wawancara untuk mengumpulkan data dari Ibu Eni, anaknya, beserta anggota keluarganya. Kami pun menyampaikan bahwa kami bersedia ikut datang ke puskesmas mendampingi setiap kegiatan kunjungan Ibu Eni ke puskesmas. Kami pun mendapatkan persetujuan dan wawancara pertama kami lakukan di puskesmas. Ternyata Ibu Eni telah melahirkan anak keduanya yang dibawa imunisasi pada hari itu. Ibu Eni melahirkan anak keduanya melalui persalinan Sectio Caesarea pada tanggal 1 Oktober 2023 dan diberi nama Nur Muhammad Aras. Ibu Eni sendiri lahir pada 3 Maret 2003 dan bekerja sebagai IRT. Suaminya bekerja sebagai tukang las. Ibu Eni beserta keluarga kecilnya tinggal tidak jauh dari puskesmas, yaitu di Jl. Sidrap 2 No. 201. Anak pertamanya ibu Eni lahir pada tanggal 30 September 2019 dan diberi nama Alia Nur Asyifa. Alia lahir melalui persalinan normal. Ternyata Nur Muhammad Aras dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi BCG. Setelah itu wawancara kunjungan pertama kami berakhir.
15 Desember 2023, kami berniat melakukan kunjungan kedua sehingga kami menghubungi Ibu Eni untuk meminta izin terlebih dahulu melakukan kunjungan di rumahnya, namun ternyata Ibu Eni sedang sibuk karena bekerja. Kami pun mencoba menawari pada akhir pekan apakah kami dapat berkunjung, tetapi ternyata beliau bekerja penuh selama seminggu. Ibu Eni juga menyampaikan bahwa tiap hari beliau sibuk karena pagi hari harus mengurus bayinya, kemudian menyiapkan Alia untuk pergi ke sekolah, siap-siap berangkat kerja kemudian pulang ke rumah pada malam hari pukul 21.00 WITA. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan maka kami melaporkan ke dosen pendamping untuk meminta arahan. Melihat respon dari keluarga asuh kami, kami pun diarahkan untuk kembali mencari keluarga asuh yang baru.
Tidak ada yang sia - sia. Berkat keluarga asuh pertama kami, kami semakin tau arti pengorbanan dan perjuangan seorang ibu terhadap anaknya, ibu rela bekerja dari pagi hingga malam hanya untuk buah hatinya. Terima kasih