Kabar Nadira dan Kasih dari Balik Jeruji Besi
Oleh : AMALIAH MAGFIRAH | Pada : 29 April 2020 | Dilihat Sebanyak 158 Kali

Kabar Nadira dan Kasih dari balik jeruji besi
Terakhir kunjungan kami dengan Ibu Aminah yakni kunjungan ke-empat pada tanggal 23 April 2020 di kediaman beliau bertempat di jalan Tinumbu, Lorong 132 No 125. Sangat disayangkan dikarenakan situasi pandemik kami tidak dapat bertemu langsung dengan Adik Nadira. Dengan alasan yang sama sosialisasi dan pemberlakuan PSBB di Makassar yang berlaku sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan per 16 April 2020, membuat kunjungan kali ini hanya beranggotakan saya dari Tim kami untuk menjaga agar kunjungan kami dapat mencapai tujuan dan tetap aman.
Tujuan kunjungan saya kali ini agak berbeda, selain ingin melihat secara langsung keadaan Ibu Aminah, dengan tetap menjaga jarak saya juga bermaksut untuk mengantarkan beberapa bahan pangan ke Rumah Ibu Aminah mewakili tim kami. Keinginan kami mengantarkan bahan pokok secara langsung bukan tanpa alasan, menurut kami Ibu dari dua anak ini pasti merasa tidak mudah harus bertahan dengan pangan di masa pandemik, belum lagi diperburuk dengan ayah dari kedua anaknya yang disedang dalam masa tahanan penjara. Menurut cerita beliau, ayah nadira dijebak dalam sebuah kasus yang tidak ada sangkut paut dengan beliau, pekerjaan suami ibu aminah adalah seorang buruh harian lepas. Selain kedua anaknya Ibu Aminah juga tinggal bersama Sadariah (Tante dari Ibu Aminah, 63) dan Nurdin (Adik Ibu Aminah, 24). Sudah 9 bulan berlalu ayah nadira dalam masa tahanan dan masih butuh 2 tahun lagi bagi sang ayah untuk bisa menghirup udara bebas. Selama Suami Ibu Aminah di penjara, peran ayah untuk menghidupi keluarga kecil ini dibantu oleh adik dari ibu Aminah yang bekerja sebagai driver ojek online, Tante dari Ibu Aminah tidak bekerja dan juga belum berkeluarga sehingga tidak dapat dipungkiri masa pandemi dan dampaknya yg tidak hanya pada aspek kesehatan, namun juga aspek lain seperti ekonomi membuat keluarga ini juga harap cemas untuk dapat bertahan hidup di masa yg penuh “ketidakpastian” ini.
Yang dikhawatirkan adalah bayi kecil Nadira yang seharusnya mendapatkan Haknya untuk tumbuh dengan baik di Golden Period-nya selain harus mendapat Nutrisi yang baik di masa terbaik tumbuh kembang otaknya, Nadira juga butuh berbagai stimulus kasih dari keluarga terdekatnya, dalam hal ini Ibu dan Ayah untuk membantu tumbuh kembangnya. Namun bayi pemilik Nama Indah nan Berharga ini harus berjuang untuk dapat mentolerir kondisi yang dihadapinya sekarang. Dari hasil follow-up perkembanan yang hanya dapat kami lakukan via WhatssApp, alhamdulillah Nadira tumbuh sehat, sekarang sudah 7 bulan, ia sudah bisa menelungkup, dan sedikit bisa memanggil mama, imunisasinya jalan kecuali pada saat pertama lahir. Ternyata kasih dan doa terus ada untuk nadira dari sang ayah walaupun beliau berada di balik jeruji besi. Kesehatan Ibu yang baik secara fisik dan psikis akan juga berpengaruh kepada anak. Ibu Aminah dengan tangguh dapat melakukannya dengan baik, dengan menjaga kesehatannya dan terus memberi nutrisi dan stimulus yang baik bagi tumbuh kembang Nadira. Semoga kesehatan selalu dilimpahkan kepada ibu aminah, aliyah, dan nadira. Selain follow-up tidak lupa kami memberi edukasi pentingnya ibu mengetahui ASI dan MPASI baik melalui video yang dikirimkan lewat whatsapp ataupun sekedar bercerita biasa untuk keperluan golden period nadira sebagai titipan dari Pembimbing Kami dr. Nur Ainun Rani, M.Kes., Sp.GK dalam rangka upaya pencegahan masalah gizi seperti stunting di Indonesia.