KUNJUNGAN KETIGA - SI BAYI MUNGIL , FATIMAH
Oleh : SITI AISYAH ALICYAH ARSYANI | Pada : 31 Januari 2024 | Dilihat Sebanyak 54 Kali

Assalamualaikum Warahmatillahi Wabarakatuh. Perkenalkan, saya Siti Aisyah Alicyah Arsyani (C011211155), akrab disapa Aisyah.
Kembali lagi pada tanggal 28 Januari 2024, saya dan teman saya, Aulia dan Nabilah, mengunjungi ibu Jumriani sekeluarga. Kami disambut dengan ceria oleh anak perempuan ibu Jumriani bernama Aprilia. Namun pertemuan kali ini berbeda dari sebelumnya karena ini adalah kali pertamanya kami bertemu langsung dengan anggota keluarga baru ibu Jumriani, si bayi perempuan mungil dan lucu.
Anak dari ibu Jumriani bernama Fatimah Az-Zahra. Di hari kelahiran adik Fatimah, kami belum berkesempatan menemui langsung saat di RS Masyita, yang merupakan RS bersalin tempat ibu Jumriani melahirkan. Bercerita sewaktu sehari sebelum hari persalinannya, ibu Jumriani merasakan cukup aneh karena kontraksi yang dia rasakan cukup lemah padahal besok sudah hari persalinannya. Sementara mengingat dari kehamilan sebelumnya, biasanya ibu Jumriani akan merasakan kontraksi yang luar biasa hebat ketika menuju waktu persalinannya. Oleh karena itu, ibu Jumriani meminta kepada suaminya untuk dibawa ke RS Masyita sehari sebelumnya. Tibalah di sana, ibu Jumriani diperiksa oleh dokter dan ternyata sekitar pukul 19.00 WITA ibu Jumriani sudah pembukaan 1 namun saat itu beliau hanya merasakan kontraksi ringan. Akhirnya dokter memberikan obat perangsang dengan harapan persalinan ibu Jumriani kali ini tetap bisa dilaksakan secara normal. Alhamdulillah, setelah pemberian obat, keesokan harinya, pada tanggal 31 Desember 2023, ibu Jumriani melahirkan bayi perempuannya melalui persalinan normal. Kondisi ibu sehat dan tidak ada komplikasi setelah melahirkan. Begitu pula dengan bayinya, bayinya lahir sehat dengan anggota tubuh lengkap. Sehari setelah melahirkan, ibu Jumriani dan adik Fatimah diizinkan untuk pulang ke rumah.
Pada kunjungan ketiga kami, kami kembali mengucapkan selamat kepada keluarga beliau atas lahirnya bayi mungil, adik Fatimah. Saat kami mengunjungi rumah beliau, suaminya sedang bekerja sehingga kami hanya bertemu dengan ibu Jumriani dan juga anaknya, Aprilia. Kami menanyakan kabar beliau sekeluarga dan juga menanyakan apakah ada kendala yang beliau rasakan setelah melahirkan. Alhamdulillah, tidak ada kendala yang disampaikan. Adik Fatimah juga mendapatkan ASI eksklusif dari beliau. ASI beliau juga lancar keluar dan tidak ada masalah dari teknik menyusuinya. Mengingat ini bukanlah kehamilan pertamanya, beliau tampak sudah paham mengenai teknik menyusui yang baik dan pentingnya ASI eksklusif bagi BBL. Kami hanya kembali mengingatkan ibu Jumriani untuk menghindari stress dan menjaga pola makan agar produksi ASI nya tetap lancar, serta bayi dan ibunya juga bisa sehat. Mulai dari kunjungan pertama hingga kunjungan saat ini, kami perhatikan bahwa suami beliau seringkali merokok di dalam rumah. Sementara ventilasi udara rumah beliau tidak ada sehingga pertukaran udara hanya terjadi saat pintu rumah mereka dibuka. Oleh karena itu, kami juga mengedukasi kepada beliau mengenai bahayanya asap rokok dan meminta beliau untuk menyampaikan kepada suaminya agar mengurangi merokok atau bahkan berhenti merokok, khususnya di dalam rumah. Saat kami ingatkan, beliau menyampaikan bahwa suaminya sudah tidak merokok lagi di dalam rumah sejak lahirnya adik Fatimah, namun masih tetap merokok di luar rumah. Kami pun bisa merasa cukup lega dengan perubahan suami beliau. Selain itu, pengelolaan limbah di rumah beliau terbilang cukup karena meskipun sampah dikubur namun tetap tampak beberapa tumpukan sampah sehingga lingkungan rumahnya sangat bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan sumber penyakit diare. Oleh karena itu, kami juga menyampaikan kepada keluarga beliau mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri. Di waktu yang bersama dengan hari kunjungan kami, beliau juga dikunjungi oleh kakaknya sehingga kami pun saling bercengkrama. Kami memperhatikan bagaimana interaksi beliau terhadap keluarganya dan bagaimana keluarganya memperhatikan beliau. Hubungan mereka tampak baik satu sama lain.
Sekian cerita dari kunjungan ketiga kami. Terima kasih banyak. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.