Ibu Sumarni (Perjuangan Keluarga Asuh Kedua)
Oleh : ANDI MUH. REZKA HAMDANI | Pada : 30 Januari 2024 | Dilihat Sebanyak 125 Kali
.jpg)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan saya Andi Muh. Rezka Hamdani dengan NIM C011211011. Artikel kedua saya akan bercerita tentang keluarga asuh kedua kelompok kami. Tanggal 28 Desember 2023, saya beserta teman kelompok saya Iskam dan Divka kembali berkunjung ke Puskesmas Sudiang Raya untuk bertemu Bidan Lusy. Kami menyampaikan kendala yang kami dapatkan pada keluarga asuh yang pertama sehingga kami dibantu kembali oleh Bidan Lusy dengan membuka Buku Data Ibu Hamil dan mencarikan kami Ibu Hamil yang akan kami dampingi. Bidan Lusy pun memberikan kepada kami alamat serta nomor hp ibu hamil kami yang kelak akan kami dampingi ke depannya. Tak perlu waktu lama, kami berkunjung ke rumah tersebut yang beralamatkan di Jl. Makassar IV Blok A/90. Alhamdulillah, kami disambut dengan baik oleh keluarganya dan tak perlu waktu lama kami bertemu dengan Ibu Sumarni. Kami pun menjelaskan maksud dan tujuan kami dan melakukan informed consent untuk mendapat persetujuan melakukan pendampingan keluarga asuh. Kami juga menyampaikan kami siap mendampingi dan menemani ibu Sumarni bila ingin melakukan pemeriksaan di puskesmas. Tak perlu waktu lama, kami mendapat persetujuan dan kami mulai melakukan wawancara.
Ibu Sumarni sekarang sedang hamil anak ketiga dan ternyata usia kehamilannya sudah mencapai trimester 3 akhir, yaitu 36 minggu. Tidak perlu waktu lama lagi untuk mencapai waktu persalinan. Ibu Sumarni hanya tinggal dirumah sebagai IRT dan suaminya bernama Andi Fery Irawan yang bekerja sebagai buruh harian lepas. Mereka menikah pada tahun 2013. Anak pertamanya bernama Pratiwi Irawan dan telah duduk di bangku SD. Anak kedua Ibu Sumarni meninggal dunia beberapa saat setelah dilahirkan sehingga tidak sempat diberi nama. Kami pun turut bersedih mendengar cerita dari Ibu Sumarni.
Kami tidak lupa menanyakan kondisi kesehatan dari Ibu Sumarni, ternyata Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Sumarni tergolong rendah. Ibu Sumarni juga menyampaikan bahwa dia rajin meminum tablet penambah darah, vitamin, serta suplemen kalsium yang diberikan oleh pihak puskesmas. Sejauh ini Ibu Sumarni tidak mengalami keluhan selama hamil, namun sejak 2 hari lalu, Ibu Sumarni bercerita tidak merasakan janinnya bergerak seperti menendang. Kami sempat takut sehingga kami meyarankan untuk segera memeriksakan diri dan Ibu Sumarni berencana ke Puskesmas Sudiang Raya besok pukul 09.00 WITA untuk memeriksakan kehamilannya. Kamipun meminta izin untuk mendampingi dan Ibu Sumarni pun setuju.
Keesokan harinya, sebelum pukul 09.00 WITA kami datang di puskesmas, namun waktu telah menunjukkan hampir 09,30 WITA kami belum melihat Ibu Sumarni. Karena telah lama menunggu dan kami berusaha menghubungi Ibu Sumarni melalui whatsapp tetapi tidak ada respon, kamipun langsung bertanya kepada Bidan Lusy. Ternyata Ibu Sumarni telah datang lebih awal dan ketika diperiksa oleh bidan, denyut jantung janin tidak ditemukan sehingga langsung dirujuk ke RSUP dr. Tajuddin Chalid. Kami langsung mengabari dosen pendamping kami dan kami diarahkan untuk menunggu kabar dari Ibu Sumarni. Kami terus berdoa semoga tidak terjadi apa - apa kepada Ibu Sumarni dan janinnya. Namun sayangnya takdir berkata lain, Allah SWT lebih sayang kepada janin anak ketiga Ibu Sumarni. Ibu Sumarni mengalami Intrauterine Fetal Death (IUFD). Mendengar kejadian ini cukup membuat kami kaget tak bisa berkata apa-apa. Kamipun langsung melaporkan kembali ke dosen pendamping dan kami kembali diarahkan untuk mencari keluarga asuh yang baru.
Pengalaman ini memberikan pelajaran kepada kami, bahwa semua yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah SWT, semua yang kita miliki hanyalah titipan semata.