Kisah Keluarga Asuh Kedua

Oleh : NUR ADIVKA | Pada : 19 Januari 2024 | Dilihat Sebanyak 237 Kali

Assalami'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan saya Nur Adivka dengan NIM C011211221. Pada artikel kali ini saya akan bercerita tentang keluarga asuh kedua kami. 

Pada tanggal 28 Desember 2023, saya dan anggota kelompok lainnya yakni A. Muh. Rezka Hamdani dan Iskam Syawal kembali mengunjungi Puskesmas Sudiang Raya untuk bertemu dengan bidan Lusi. Kami menyampaikan kendala kami dengan keluarga asuh pertama bahwa ia tidak bersedia untuk dikunjungi. Ibu bidan kemudian memberikan kepada kami nama, alamat, serta nomor telepon ibu hamil trimester 3 akhir. Kami pun pergi berkunjung langsung ke rumah ibu hamil tersebut di Jl. Makasar IV/A.90. Sesampainya di sana, kami disambut dengan baik oleh keluarganya. Saya dan anggota kelompok lainnya kemudian melakukan informed consent kepada ibu hamil tersebut bahwa kami akan melakukan pendampingan dengan ibu selama tujuh bulan ke depan. Kunjungan akan dilakukan sekali dalam sebulan dan juga akan ada wawancara dengan ibu hamil beserta keluarganya di setiap kunjungan. Kami pun menjelaskan bahwa kami akan mengunjungi rumah ibu tersebut dan dapat menemani jika ingin ke puskesmas. Setelah mendengar penjelasan kami, ibu pun setuju dan bersedia untuk di wawancarai.

Dalam wawancara kami menanyakan identitas serta kondisi kesehatan ibu dan anggota keluarganya, riwayat persalinan, dan informasi lainnya sesuai dengan yang tertera pada formulir. Dari wawancara tersebut, kami mendapatkan informasi bahwa ibu tersebut bernama Sumarni yang sekarang sedang hamil anak ketiga. Usia kehamilannya yakni trimester 3 akhir yakni 36 minggu. Ia seorang ibu rumah tangga dan suaminya bernama Andi Fery Irawan yang bekerja sebagai buruh harian lepas. Ibu Sumarni lahir pada 7 April 1989 dan suaminya pada 3 Februari 1988. Mereka menikah pada tahun 2013. Ibu Sumarni bercerita bahwa anak keduanya meninggal dunia setelah dilahirkan sehingga tidak sempat diberi nama. Sedangkan anak pertamanya bernama Pratiwi Irawan yang lahir pada 22 Oktober 2013 sekarang duduk di bangku SD. Sambil mewawancarai, kami juga mengamati kondisi rumah dan lingkungan tempat Ibu Sumarni tinggal.

Saat kami menanyakan kondisi kesehatan ibu Sumarni, Indeks Massa Tubuhnya (IMT) tergolong rendah. Ibu Sumarni juga rutin mengonsumsi tablet penambah darah, vitamin, dan suplemen kalsium yang diberikan dari puskesmas. Tidak ada keluhan yang dialami selama hamil, namun semenjak dua hari yang lalu Ibu Sumarni tidak merasakan pergerakan janinnya. Sehingga ia berencana ke Puskesmas Sudiang Raya besok pukul 09.00 WITA untuk memeriksakan kehamilannya. Kami pun meminta izin untuk menemani dan Ibu Sumarni setuju.

Keesokan harinya kami datang ke puskesmas sebelum pukul 09.00 WITA, namun karena telah menunggu lama dan tidak ada kabar dari Ibu Sumarni kami memutuskan untuk bertanya kepada bidan Lusi. Kami diberitahu bahwa  Ibu Sumarni telah datang lebih awal dan bidan tidak mendapatkan denyut jantung janinnya sehingga harus di rujuk ke RSUP dr. Tadjuddin Chalid. Saya langsung mengabari kejadian tersebut kepada dokter pembimbing P2KD saya, yaitu dr. Fourenty Kusuma dan kami diarahkan untuk menunggu kabar dari Ibu Sumarni. Pada siang harinya, kami mendapat kabar bahwa janin dalam kandungan Ibu Sumarni mengalami IUFD (Intrauterin Fetal Death). Mendengar hal itu saya merasa sedih dan langsung melapor kepada dokter pendamping dan saya diarahkan untuk mencari keluarga asuh kembali.

Sekian dan terima kasih.



Leave A Reply