Yang Lebih Berharga dari Sekadar Kunjungan
Oleh : ANDI MUTHIAH NUR INAYAH RAHMAN | Pada : 10 Juni 2023 | Dilihat Sebanyak 196 Kali

Proses mendapatkan ibu hamil bukanlah hal yang mudah. Setelah sempat hilang kontak pada 2021, saya akhirnya mencari ibu hamil baru pada awal bulan April 2023. Saya dan teman-teman menghubungi semua ibu hamil trimester tiga yang ada dalam daftar pasien di Puskesmas Tamalanrea, tetapi kami menghadapi berbagai penolakan, ketidakpastian, bahkan berita duka seperti keguguran. Saat saya hampir pasrah, ada seorang ibu dengan suara serak khas bangun tidur yang mengangkat telepon dan menyambut baik tawaran pendampingan selama program 1000 Hari Pertama Kehidupan ini. Saya pun segera membuat janji temu dengan Ibu Maria Andiawa—nama ibu tersebut.
Selama kunjungan, saya membahas banyak hal dengan Ibu Maria berkaitan dengan formulir-formulir yang perlu diisi. Dari sana, saya mengetahui potongan-potongan cerita kehidupan Ibu Maria. Beliau merupakan penduduk asli Flores yang kemudian merantau ke Makassar untuk mencari nafkah. Di Makassar, Ibu Maria bertemu dengan Pak Fandy (suaminya) yang berasal dari Kupang, lalu memutuskan menikah pada 2018 dan telah dikaruniai buah hati yang cantik bernama Claritha Natasia Tapehen. Ibu Maria kemudian melahirkan anak keduanya pada 14 April 2023 di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Sudiang. Anak keduanya diberi nama Aprilio Enzo Tapehen, akrab disapa Enzo.
Tak lupa saya menanyakan secara rutin kabar dan kondisi kesehatan Ibu Maria beserta keluarga dalam setiap kunjungan. Seperti manusia pada umumnya, Ibu Maria dan keluarga tidak selalu berada dalam kondisi bugar. Pada awal kunjungan, Ibu Maria mengalami kesulitan tidur sehingga ia sering bergadang hingga pagi. Setelah ditelusuri, ternyata Ibu Maria sangat menyukai kopi dan sering meminumnya, bahkan bisa tiga gelas dalam sehari. Untungnya Ibu Maria sangat peduli dan kooperatif sehingga bersedia berhenti minum kopi setelah mengetahui pengaruh kafein terhadap tubuh dan janin. Tidurnya pun menjadi lebih nyenyak. Pada kunjungan-kunjungan berikutnya, kami juga berbagi informasi-informasi seperti MPASI, imunisasi, dan pengalaman menggunakan KB.
Berbincang bersama Ibu Maria terasa menyenangkan. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru, khususnya mengenai budaya masyarakat Kupang dan Flores. Apabila ada yang Ibu Maria tanyakan, saya sebisa mungkin menjawabnya dengan bahasa yang sederhana agar lebih mudah dipahami. Apabila ada pertanyaan yang saya ajukan dan beliau rasa kurang dipahami, Ibu Maria pun tidak segan untuk mengonfirmasi. Melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan ini, meskipun tidak genap 1000 hari, saya merasa sangat bersyukur bisa bertemu dan berkenalan dengan keluarga Ibu Maria. Ada banyak nilai-nilai kehidupan yang barangkali tidak akan pernah saya dapatkan di kelas. Program ini juga menjadi salah satu pengalaman terbaik untuk saya bisa berinteraksi secara langsung dengan realita kehidupan di masyarakat beserta segala dinamikanya.