Kunjungan pertama sekaligus berkenalan dengan Ibu Limbong Madika - 31 Maret 2023
Oleh : Dita Febriani Lamban | Pada : 20 Mei 2023 | Dilihat Sebanyak 42 Kali
.jpeg)
Pada program 1000 hari awal kehidupan ini, saya telah mendatangi puskesmas Tamalanrea dan bertemu dengan kepala puskesmas untuk menjelaskan tentang program ini kemudian diarahkan untuk bertemu langsung dengan bidan untuk meminta data ibu hamil yang akan saya follow-up kedepannya. Setelah mendapatkan data ibu hamil, saya langsung menghubungi Ibu Limbong melalui whatsapp untuk meminta kesediaannya dalam mengikuti program ini, dan karena Ibu Limbong menyetujuinya saya langsung membuat janji untuk bertemu.
Pada tanggal 31 Maret 2023 pukul 16.30, saya melakukan kunjungan pertama dengan beliau. agak sulit untuk menemukan rumah Ibu Lombong karena cuaca yang sedang tidak mendukung dan jalanan yang dipenuhi genangan air serta rumah dari Ibu limbong yang agak masuk kedalam lorong. Ibu limbong sempat tidak bisa dihubungi dan akhirnya saya bertanya kepada orang sekitar mengenai alamat rumah yang saya dapatkan sebelumnya dan pada akhirnya saya pun sampai dan bertemu dengan Ibu Limbong.
Pada saat saya bertemu, ibu Limbong menyambut saya dengan baik dan ramah serta langsung memperilahkan untuk masuk kedalam rumahnya. kemudian saya mulai untuk memperkenalkan diri serta menjelaskan tujuan saya untuk menjalankan program 1000 hari awal kehidupan ini. dan tentu saja, beliau menyetujui serta mentandatangani form lembar persetujuan yang saya bawa.
Kemudian saya melanjutkan dengan menanyakan bagaimana kesehatan dari Ibu Limbong, beliau bercerita dengan sangat antusias mengenai kandungannya yang sudah memasuki usia 8 bulan dan saat ini ia sehat-sehat saja, ia juga bercerita bahwa ini merupakan kehamilan yang ke-3, Nama anak beliau yang pertama yaitu Ridho yang berusia 10 tahun dan anak kedua yaitu Rifki yang berumur 7 tahun. Ibu limbong tinggal bersama suami dan anak-anaknya di rumah kos ini sejak 2012, sudah sekitar 12 tahun. Beliau juga bercerita, setelah anak ke-3nya ini lahir, ia berencana akan mengikuti program KB jenis suntik, namun ia masih merasa ragu karena takut akan efek samping yang akan terjadi nantinya dari penggunaan kb suntik ini. Setelah banyak bercerita bersama Ibu Limbong, saya meminta kesediaan beliau untuk mengambil foto bersama kemudian memberikan kue yang saya bawa sebagai tanda terima kasih serta berpamitan kepada Ibu Limbong dan anak-anaknya. tak lupa saya juga menyampaikan kepada beliau, jika ada keluhan yang ia rasakan ia, tentunya dapat bertanya kepada saya dan saya akan berkonsultasi dengan bidan yang mendapingi ibu Limbong.
Demikianlah pengalaman pertama saya saat berkunjung ke rumah Ibu Limbong.