Menyambut Kehadiran Harapan Baru: "Pengalaman Kunjungan Pertama ke Ibu Astuti"
Oleh : LIONIEL MASSUDI SOMBOLINGGI | Pada : 18 Mei 2023 | Dilihat Sebanyak 276 Kali

"Di dalam perjalanan hidup, ada momen-momen penting yang memberikan kegembiraan dan harapan baru". Salah satunya saat saya berkesempatan untuk melakukan kunjungan pertama ke Ibu Astuti yang sedang mempersiapkan diri untuk menyambut hadirnya harapan baru yaitu si buah hati yang dinantikannya dengan penuh cinta dan asa.
Perkenalkan, saya Lioniel Massudi Sombolinggi dari Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, angkatan 2020. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk membagikan sedikit pengalaman saya ketika melakukan kunjungan pada 15 Mei 2023 ke salah satu ibu hamil di daerah Mariso, Makassar.
Bagi seorang mahasiswa kedokteran seperti saya, setiap kesempatan untuk melihat dan merasakan langsung praktik klinis adalah langkah penting dalam memahami dunia medis secara lebih mendalam. Melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan ini, saya diberi kesempatan yang berharga untuk dapat mengunjungi dan mendampingi seorang ibu hamil dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kehamilan dan pertumbuhan seorang bayi agar dapat menghasilkan generasi penerus yang sehat secara fisik, jiwa dan emosi. Dalam kunjungan ini, saya berbagi pengalaman saya dan memperkaya pemahaman saya tentang perawatan prenatal serta membentuk koneksi emosional dengan ibu dan bayinya.
Setelah cukup sering berbincang dengan Ibu Astuti melalui WhatsApp, akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjungi Ibu Astuti secara langsung ke kediamannya. Setibanya di rumah Ibu Astuti, saya disambut dengan sangat hangat. Rasa antusiasme dan kegembiraan Ibu Astuti dan keluarganya atas kunjungan saya terasa begitu nyata. Ibu Astuti, dengan senyum yang menghiasi wajahnya, menyambut saya ke dalam rumahnya yang penuh kasih. Di ruang tamu, kami duduk bersama dan saya mulai menggali informasi tentang kehamilannya. Kami duduk bersama dan dengan penuh kebanggaan, Ibu Astuti bercerita tentang perjalanan kehamilannya. Ternyata, ini adalah kehamilan keempat dari Ibu Astuti, namun pada kehamilan ketiga Ibu Astuti mengalami keguguran. Saat ini, Ibu Astuti telah dikaruniai dengan 2 orang anak laki-laki yang sangat ia sayangi.
Dalam percakapan saya dengan Ibu Astuti, saya belajar begitu banyak tentang perubahan fisik dan emosional yang dialami oleh seorang ibu hamil. Ibu Astuti menceritakan tentang perubahan hormon yang mempengaruhi suasana hati dan perasaannya. Kadang-kadang, dia merasa bahagia dan berenergi, sementara pada waktu lain, dia merasa cemas dan lelah. Saya dapat merasakan ketulusan dan kekuatan yang ada dalam diri Ibu Astuti saat ia berbicara tentang bagaimana dia mencintai bayinya sejak awal kehamilan. Selama kunjungan, saya juga membicarakan mengenai persiapan yang perlu dilakukan oleh ibu hamil untuk menghadapi kelahiran. Saya juga menjelaskan tentang pentingnya makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta rutinitas perawatan kehamilan yang meliputi kunjungan rutin ke dokter. Kami membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik selama masa kehamilan untuk memastikan kelahiran yang sehat bagi bayi. Dalam percakapan itu, saya juga mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari Ibu Astuti dan memberikan informasi medis yang relevan.
Hal lain yang juga saya sadari selama kunjungan pertama ini adalah adanya koneksi emosional yang mulai terbentuk antara Ibu Astuti dan saya. Saat saya mendampinginya dan memberikan dukungan, ada rasa saling percaya dan kebersamaan yang tumbuh di antara kami. Saya menyadari betapa pentingnya aspek emosional dalam perawatan prenatal. Tidak hanya memberikan informasi medis, tetapi juga memberikan dukungan dan mendengarkan perasaan dan kekhawatiran ibu hamil dapat sangat berarti bagi mereka.
Kunjungan pertama ini memberikan saya perspektif yang dalam tentang keajaiban kehidupan dan kekuatan cinta seorang ibu. Saya menyadari betapa berharganya peran seorang ibu dalam membawa kehidupan baru ke dunia ini. Selain itu, kunjungan ini juga memberikan wawasan baru bagi saya tentang tantangan yang dihadapi oleh ibu hamil. Saya mulai memahami betapa kompleksnya perawatan prenatal dan betapa pentingnya kerja sama antara pasien dan tenaga medis. Pengalaman ini menguatkan tekad saya untuk menjadi dokter yang komprehensif dan empatik, yang mampu memberikan perawatan yang holistik bagi ibu hamil dan bayi yang sedang dikandungnya.
Ketika kunjungan berakhir, Ibu Astuti dan keluarganya mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian yang saya berikan. Namun, sebenarnya, saya yang merasa berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Kunjungan ini membuka pintu bagi pemahaman saya tentang perawatan prenatal dan memberi saya kesempatan untuk membangun koneksi emosional dengan pasien. Saya berjanji untuk terus mendukung Ibu Astuti sepanjang perjalanan kehamilannya dan memberikan dukungan yang dia butuhkan.
Mengunjungi dan bisa mendampingi ibu hamil sebagai seorang mahasiswa kedokteran adalah pengalaman yang tak ternilai harganya. Saya percaya bahwa melalui pengalaman seperti ini, kita dapat tumbuh dan belajar sebagai tenaga medis masa depan. Semoga kunjungan saya ke Ibu Astuti menjadi langkah kecil dalam perjalanan saya menuju menjadi seorang dokter yang berdedikasi dalam merawat ibu hamil dan bayi-bayi yang sedang mereka kandung. Semoga kelahiran bayi yang dinantikan oleh Ibu Astuti membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam keluarga mereka, serta memberikan cerita kehidupan yang luar biasa bagi buah hati yang baru lahir.