Pertama kali bertemu dengan Ibu Nur Farhani
Oleh : Ahmad Abizart | Pada : 06 Juni 2022 | Dilihat Sebanyak 48 Kali

Setelah melewati pengurusan administrasi yang cukup rumit, yang dimulai dari Puskesmas Kecamatan Bungoro, lalu ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, kemudian kembali lagi ke puskesmas lalu kembali lagi ke puskesmas di hari selanjutnya. Akhirnya saya bisa bertemu denga Ibu Bidan Nur Hayati, bidan di puskesmas tersebut. Saya menceritakan lagi mengenai tujuan saya datang ke sini, tujuan dari pada tugas mengawal 1000 hari pertama kelahiran tersebut kemudian menceritakan bahwa setiap mahasiswa ditugaskan untuk mendampingi satu orang ibu hamil untuk didampingi hingga kriteria ibu asuh, Ibu Bidan Nur Hayati pun memilihkan ibu asuh sesuai dengan kriteria yang saya jelaskan yang pada akhirnya dipilihlah Ibu Nur Farhani Putri yang kebetulan saat itu (22 Maret 2021) tengah melakukan kunjungan antenatal care secara rutin. Kebetulan waktu itu ibu Nur Farhani ditemani oleh ibunya, setelah bertemu saya memperkenalkan diri, menceritakan tujuan dari pada pendampingan tersebut dan meminta informed concent pada ibu Nur Farhani dan ibunya dan alhamdulillah mereka dengan senang hati menerima ajakan saya tersebut.
Setelah berkenalan saya baru mengetahui ternyata Ibu Nur Farhani tinggal bersama kedua orang tuanya tidak jauh dari rumah saya, dapat ditempuh dengan jalan kaki sekitar 500 meter. Ibu Nur Farhani ternyata berumur lebih muda dari saya, beliau lahir pada tahun 2003, dia menikah pada usia 17 (Oktober 2020) yang pada saat itu masih duduk di bangku kelas 3 SMA sehingga memutuskan berhenti sekolah yang ditambah pada saat itu sekolah diliburkan karena pandemi. Ibunya beralasan dari pada anaknya berbuat hal-hal yang salah lebih baik dinikahkan saja.
Pertemuan pertama berlangsung tidak lama, saya hanya menanyakan beberapa data awal yang perlu diisi dan mengenai keluhan pada saat kehamilan, Ibu Nur Farhani mengatakan tidak banyak keluhan hanya saja sering muntah-muntah.