Bertemu dengan Muhammad Alif Gibran Ramadhan (Kunjungan Kedua)
Oleh : Annisa Fitriah | Pada : 03 Juni 2022 | Dilihat Sebanyak 34 Kali

per tanggal 21 Mei 2022
Meskipun sebelumnya sempat lost contact dengan keluarga ibu hamil beberapa hari setelah kelahiran adek Gibran karena alasan yang tak perlu saya jabarkan, Alhamdulillah saya bertekad untuk langsung mengunjungi keluarga ibu yang saya asuh di kediamannya yang ternyata mereka pun menanti kedatangan saya, " lain kali bu, langsung mki saja datang ke rumah. kita semua senang dengan kunjungannya ibu." kemudian melanjutkan memohon maaf karena tak bisa menguhubungi saya beberapa hari sebelumnya. Kunjungan saya awali dengan pengambilan data dan menanyai ibu Risna terkait persalinan dan masa nifasnya. ternyata ada beberapa kendala seperti beliau tidak jadi dirujuk ke tempat yang mereka sudah rencanakan karena saat ingin membuat rujukan no.BPJS mereka sudah tidak aktif dan memakan waktu untuk diurus. Namun, itu tentu saja bukan masalah besar, karena pada akhirnya Ibu dan bayi dapat melewati persalinan dengan baik dan selamat.
pada sesi tersebut, ibu Risna dan keluarganya banyak bertanya dan mengklarifikasi beberapa hal seperti: Apakah wajar tulang dahi bayi belum tertutup? atau Orang tua Ibu Risna yang menjelaskan keluhan fisik yang ia alami.
Maka dari itu, setelah melakukan wawancara dan pendataan saya juga melakukan pemeriksaan fisik pada Ibu Risna dan Bayinya, serta ibu Sri yani (ibu kandung dari ibu Risna) kemudian memberikan beberapa edukasi terkait kondisi kesehatan keluarga mereka, pola makan Ibu Risna dan Bayi, mengajari Ibu bagaimana menASIhi dengan baik dan benar sesuai dengan skill pada blok reproduksi yang sudah saya dapatkan, juga tentang penggunaan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi juga tujuan dari keluarga tersebut..
Sebenarnya ada beberapa kendala pada kunjungan kali ini seperti, Buku KIA yang tidak dapat saya cek karena ketinggalan di Bidan praktek tempat ibu tersebut melahirkan dan untuk keperluan Akte Kelahiran adek Gibran. Namun yang saya syukuri adalah bagaimana saya yang masih mahasiswa dapat memberikan intervensi dan memantau satu keluarga, memberikan beberapa edukasi yang sedikit banyak dapat membantu keluarga tersebut dan memberikan manfaat kepada mereka. Sungguh pengalaman yang berharga.