Pertemuan Perdana dengan Adik Asuh 1000HPK Saya yang Lucu dan Sehat, Alfarizay Ramadhan!

Oleh : Revina Raissa Gunawan | Pada : 03 Juni 2022 | Dilihat Sebanyak 31 Kali

Sebelum kunjungan kedua saya, saya dan Ibu Indra rutin berkomunikasi secara daring melalui applikasi Whatsapp. Pada tanggal 8 Mei 2022, Ia mengabari saya bahwasanya Ia telah berhasil melahirkan anaknya yang tempo hari masih Ia kandung saat kunjungan pertama saya. Mendengar hal tersebut, saya berencana untuk berkunjung lagi ke rumah Ibu Indra sesegera mungkin, sayangnya pada tanggal 14 Mei 2022, Ibu Indra mengabari saya bahwa kunjungan perlu ditunda karena Ia dan keluarga kecilnya hendak mudik secara mendadak. 

Setelah menyesuaikan waktu dengan Ibu Indra, pada tanggal 2 Juni 2022, saya berkunjung untuk kedua kalinya di rumah bu Indra. Saat sampai, saya disambut hangat oleh Ibu Indra, Suaminya, dan Gibran. Saya lantas menyapa keluarga tersebut dan memperkenalkan diri ulang. Nampak di kasur, seorang bayi laki-laki nan mungil dan sehat sedang tertidur lelap. Alfarizal Ramadhan namanya.

Alfarizal lahir pada tanggal 27 April 2022, dengan berat badan saat lahir 3,3 kg dan panjang saat lahir 48 cm. Alfarizal terus tertidur saat saya berkunjung di rumah tersebut. Selama kunjungan, saya memberikan beberapa pertanyaan kepada Ibu Indra terkait persalinannya, apakah terjadi pecah ketuban jauh sebelum waktu yang seharusnya, apakah persalinan normal atau caecar, dan apakah Alfarizal lahir cukup bulan. Alhamdulilah, semuanya normal. Adapun pertanyaan seperti catatan pendampingan persalinan tidak diketahui jawabannya oleh Ibu Indra, oleh sebab itu beberapa data di formulir 1000HPK tidak dapat saya lengkapi.

Setelah berbincang dengan Ibu Indra, saya bertanya mengenai jadwal vaksin adik Alfariza. Ibu Indra menjawab, InsyaAllah, Sabtu ini, 4 Juni 2022, Alfariza akan menerima vaksin BCG dan OPV di Rumah Sakit terdekat. Selain berbicara mengenai Alfariza, saya juga bertanya mengenai Gibran, anak kedua Ibu Indra. Ternyata Gibran sudah lama tidak pergi ke puskesmas untuk melakukan tes KPSP (Kuesioner PraSkrining Perkembangan) karena Ibu Indra sempat sakit saat hamil. Saya menjelaskan sedikit bahwa Gibran perlu dibawa rutin ke Puskesmas untuk mengikuti tes tersebut guna mengetahui apakah Gibran sudah tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. 

Diakhir pertemuan tersebut, saya meminta izin untuk berfoto dengan adik Alfariza. Saat berfoto, Gibran menangis karena berpikir saya akan mengambil adiknya, Ibu Indra dan suaminya tertawa. Akhirnya saya berterima kasih kepada ibu Indra, suaminya, dan Gibran karena telah menyambut saya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. 

Semoga Gibran dan Alfariza tumbuh menjadi anak yang sehat, baik, dan pintar. Amin



Leave A Reply