Kunjungan Kedua Program 1000HK bersama Ibu Hasyia dan Adik Abisar

Oleh : Muhammad Rayzha Shalvaa Murshal | Pada : 02 Juni 2022 | Dilihat Sebanyak 27 Kali

Bismillah. Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh, perkenalkan saya Muhammad Rayzha Shalvaa Murshal NIM C011191095 mahasiswa angkatan 2019 PDU (Pendidikan Dokter Umum) selaku kakak asuh dari Ibu Hasyia.
26 Februari 2022
Tak terasa sudah 5 bulan berlalu, saya mendapatkan kabar dari Ibu Rahma yang merupakan bidan dari Ibu Hasyia, bahwa beliau telah melahirkan bayi sehat di RS Awal Bros. Namun, cukup disayangkan pada kelahiran bayi pertama beliau saya tidak dapat hadir untuk menjenguk oleh karena sedang melaksanakan ujian. Namun, setelah ujian usai  saya menghubungi untuk memberikan ucapan selamat serta menanyakan kondisi terkini beliau dan bayinya. 
Selama beberapa bulan pemantauan Ibu Hasyia beserta bayinya dilakukan melalui via WhatsApp, oleh karena kasus COVID-19 sedang naik kembali dan pemberlakuan PPKM. Alhamdulillah selama beberapa bulan pemantauan  keadaan beliau dan bayinya baik-baik saja . Namun, saya merencanakan akan melakukan kunjungan saat kebijakan PPKM mulai dilonggarkan. Akhirnya, setelah berbincang beberapa bulan dengan Ibu Hasyia dan memutuskan waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan lagi dan  memutuskan untuk kembali mengunjungi pada akhir bulan Februari. Namun, pada kunjungan kali ini saya sudah tidak ditemani oleh Ibu Rahma, oleh karena beliau bertugas untuk memantau ibu hamil saja.
Hari kunjungan kedua pun tiba, saya bertemu dan Ibu Hasyia beserta keluarganya kembali. Saya terkejut karena beberapa tetangga dan anggota keluarga beliau masih mengingat saya dan bercengkerama untuk beberapa saat sambil menunggu Ibu Hasyi bersiap-siap. Saat bertemu Ibu Hasyia saya melihat beliau dalam keadaan bahagia dan terlihat lebih subur dari kunjungan sebelumnya. Pada kunjungan kali ini, beliau ditemani suami beserta orang tua Ibu Hasyia sehingga saya dapat mewancara anggota keluarga Ibu Hasyia juga. Saat melihat bayi Ibu Hasyia yang diberi nama Adik Abisar, saya cukup takjub saat melihat pertama kali karena di usia 4 bulan menurut usia koreksi terlihat sehat dan aktif, karena sebelumnya Dik Abisar lahir dengan keadaan BBLR dan juga prematur, namun ternyata dapat mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan bayi seusianya.
Sempat terlintas dipikiran saya saat wawancara Ibu Hasyia bahwa sebenarnya Adik Abisar tidak dalam keadaan prematur, melainkan pencatatan HPHT yang kurang tepat, karena saaat wawancara pertama Ibu Hasyia tidak mengetahui HPHT beliau sendiri. Namun, keraguan tersebut tidak terlalu lama dipikiran saya, melainkan saya merasa bersyukur Ibu Hasyia dengan kesibukan serta kesulitan ekonomi yang ia hadapi, beliau masih dapat merawat bayi beruntung tersebut.

 



Leave A Reply