Bertemu Adik Fauzan pada Kunjungan Ketiga 1000 Hari Awal Kehidupan
Oleh : ATIFATUL QALBI KADIR | Pada : 08 Juni 2021 | Dilihat Sebanyak 56 Kali
.jpeg)
Pada 18 Mei 2021 saya melakukan kunjungan ketiga ke rumah Ibu Muliati. Kunjungan kali ini berjarak cukup jauh dari waktu kunjungan sebelumnya (1 bulan 9 hari) sehingga pada saat bertemu Ibu Muliati beliau sudah melahirkan. Muh. Fauzan Alfarizi adalah nama yang beliau berikan ke anak ketiganya. Pada kunjungan kali ini kami juga membicarakan banyak hal mulai dari kondisi Ibu Muliati saat melahirkan hingga ke keadaan Adik Fauzan. Ibu Muliati melahirkan pada tanggal 20 April 2021 di Puskesmas Mattombong didampingi oleh suaminya. Sedikit lebih cepat dibanding tanggal perkiraan namun beliau melahirkan tetap dalam keadaan cukup bulan. Selanjutnya saya bertanya mengenai keadaan beliau saat persalinan dan Alhamdulillah beliau melahirkan normal dan tidak ada komplikasi yang mengharuskan beliau untuk dirujuk.
Setelah itu kami membicarakan mengenai keadaan Fauzan saat lahir, Alhamdulillah berat badan Fauzan 3300 gram, panjang badan 50 cm, segera menangis, dan mendapatkan asuhan bayi baru lahir berupa Inisiasi Menyusu Dini dalam 1 jam pertama kelahiran, suntikan vitamin K, salep mata antibiotic profilaksis, imunisasi hepatitis B0. Kemudian saya menanyakan keadaan Ibu Muliati dan beliau berkata dalam keadaan sehat hanya saja terkadang beliau merasa sakit kepala namun mereda jika istirahat. Kemudian saya menanyakan rencana menggunakan KB dan ternyata beliau sudah menggunakan KB berupa susuk yang dipasang sejak 1 hari setelah melahirkan.
Setelah menanyakan kondisi Ibu Muliati, saya lanjut untuk menanyakan kondisi Fauzan sejak lahir sampai sekarang. Alhamdulillah Ibu Muliati tidak mengalami masalah dalam menyusui sehingga Fauzan mendapatkan ASI. Adapun mengenai kondisi kesehatan, di empat hari pertama setelah kelahiran, Fauzan sempat mengalami demam namun membaik setelah dikompres oleh Ibu Bidan sehingga saat melakukan kunjungan Fauzan sudah tidak dalam keadaan demam. Setelah demam, Fauzan mengalami masalah kesehatan yang lain berupa jarak antar buang air besar yang sangat panjang yakni lebih dari 10 hari. Setelah mengetahui kondisi Fauzan, saya menanyakan hal yang dilakukan Ibu Muliati dalam menyikapi kondisi Fauzan dan ternyata beliau menggunakan bedak dingin yang dioleskan ke perut Fauzan. Bedak dingin ini adalah bedak yang dibuat dari temulawak dan beras yang ditumbuk kemudian disaring. Ternyata setelah mengoleskan bedak dingin ini, Fauzan buang air besar tiga hari kemudian. Walaupun dengan bedak dingin ini bisa membantu Fauzan buang air besar, saya tetap menyarankan agar Fauzan diperiksakan ke Puskesmas untuk mengetahui penyebab dari masalah yang dialami oleh Fauzan. Rencananya masalah ini juga akan menjadi hal yang ingin saya diskusikan ke pembimbing untuk mencari solusi terbaik. Setelah membicarakan berbagai hal, saya mengakhiri kunjungan ketiga ini dengan mengucapkan terim kasih serta mendoakan Ibu Muliati senantiasa dalam kondisi sehat dan keadaan Fauzan juga segera membaik.