Mengenal Lebih Jauh tentang Keluarga dan Lingkungan Ibu Muliati pada Kunjungan Kedua 1000 Hari Awal Kehidupan

Oleh : ATIFATUL QALBI KADIR | Pada : 07 Juni 2021 | Dilihat Sebanyak 53 Kali

Pada 9 April 2021, saya melakukan kunjungan kedua ke rumah Ibu Muliati. Pada kunjungan kali ini kami membicarakan banyak hal, mulai dari identitas anggota keluarga Ibu Muliati, kondisi lingkungannya, pola makan keluarga hingga ke kondisi kehamilannya. Ibu Muliati tinggal di rumah bersama empat orang anggota keluarga lainnya, suami yang bernama Bapak Bahtiar, Ibu kandung bernama Ibu Hamida, anak pertama bernama Rosdawati, dan anak kedua bernama Muh. Ilham. Setelah itu saya menanyakan identitas anggota keluarga lain seperti nama orangtua dari Ibu Muliati dan Bapak Bahtiar untuk selanjutnya akan saya buat dalam genogram. Masih membicarakan tentang anggota keluarga, saya menanyakan mengenai APGAR keluarga, higiene, kondisi kesehatan, perilaku positif dan negatif keluarga. Dari jawaban Ibu Muliati dan keluarga, saya dapat menyimpulkan bahwa keluarga Ibu Muliati merupakan keluarga yang suportif, higiene dalam keadaan baik, dua diantara anggota keluarga Ibu Muliati sedang mengalami gangguan kesehatan berupa batuk dan sakit lutut yang dialami oleh Ibu Hamida dan alergi makanan yang dialami Rosdawati. Selanjutnya mengenai perilaku positif keluarga, rata-rata anggota keluraga memiliki perilaku positif berupa rajin dan perhatian dan hanya Bapak Bahtiar yang memiliki satu dari jenis perilaku negatif yaitu merokok.

Topik pembicaraan kami selanjutnya adalah mengenai lingkungan tempat tinggal Ibu Muliati dan keluarga, rata-rata dalam keadaan baik kecuali kondisi atap yang masih ada bagian yang bocor dan pengelolaan sampah rumah tangga yang belum baik karena di samping rumah Ibu Muliati merupakan tempat masyarakat mengumpulkan sampah yang kemudian akan ditimbun. Setelah mengetahui hal tersebut, saya menanyakan mengenai pernahkah Ibu Muliati dan keluarga mengalami penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang tidak kondusif tersebut, Alhamdulillah ternyata tidak pernah namun Ibu Muliati dan keluarga sering melihat ada tikus di sekitar rumahnya. Maka dari itu, saya menyarankan agar beliau selalu memastikan makanan tertutup dan tidak terkontaminasi. Adapun mengenai pola makan keluarga umumnya sama dengan keluarga lainnya di lingkungan tersebut yaitu sumber karbohidrat berupa nasi dan sumber protein berupa ikan dan telur. Selain itu, Ibu Muliati juga sering memasak sayur berupa daun-daunan dan mengonsumsi buah yaitu pisang. Adapun teknik pengolahan yang sering Ibu Muliati gunakan adalah rebus, bakar, dan sesekali goreng. Ibu Muliati mengaku mengurangi pengolahan makanan dengan cara digoreng semenjak hamil

Setelah itu kami membicarakan mengenai kondisi kehamilan Ibu Muliati. Saya mulai dengan menanyakan hasil pemeriksaan saat Ibu Muliati ke dokter dan ternyata kondisi yang dialami oleh Ibu Muliati dipicu oleh maag. Setelah itu saya sedikit menyampaikan mengenai hal-hal yang dapat memicu maag agar dapat dihindari ke depannya. Kemudian kami membicarakan tentang perencanaan persalinan, Ibu Muliati merencanakan persalinan di Puskesmas Mattombong yang merupakan puskesmas terdekat dari tempat tinggal Ibu Muliati. Dan terakhir, saya juga menanyakan beberapa hal terkait skrining risiko tinggi kehamilan dan diantara berbagai indikator, hal yang menjadi risiko dari kehamilan Ibu Muliati kali ini adalah usia beliau yang >35 tahun saat hamil dan terlalu lama hamil >10 tahun. Setelah membicarakan berbagai hal, saya mengakhiri kunjungan kedua ini dengan mengucapkan terim kasih serta mendoakan Ibu Muliati dan janinya senantiasa dalam kondisi sehat serta menyampaikan waktu rencana kunjungan selanjutnya.



Leave A Reply