Kunjungan Pertama Ibu Suriati

Oleh : GABRIELLA CAROLINE PETRUS BULO | Pada : 08 Mei 2021 | Dilihat Sebanyak 114 Kali

Saya pertama kali bertemu langsung dengan Ibu Suriati pada tanggal 25 Maret 2021. Saat itu ibu Suriati sudah melahirkan. Ketika saya berkunjung, beliau duduk di depan rumahnya bersama anaknya, Muh. Rafaeyza yang baru saja lahir pada 17 Maret yang lalu. Sebelumnya pada tanggal 10 Maret saya sudah menghubungi ibu dan menjelaskan sedikit mengenai Program 1000 Hari Kehidupan Pertama sekaligus meminta kesediaan ibu berpartisipasi, setelah itu saya juga meminta kesediaan ibu bertemu, saat itu kami sepakat untuk bertemu tanggal 14 maret. Namun ternyata Ibu Suriati jarang menggunakan handphone, di samping itu beliau menggunakannya bersama dengan suaminya Pak Ardi. Saya baru bisa menghubungi Ibu Suriati setelah beliau melahirkan yaitu pada tanggal 20 Maret 2021, saat itu Ibu sudah berencana pulang ke rumah dan kebetulan saya memiliki halangan untuk bertemu sehingga kami menunda hingga tanggal 25 Maret. Ibu Suriati bercerita bahwa saat itu ketubannya sudah pecah, awalnya beliau mengira bahwa itu adalah air kencing namun untung saja saat malam tanggal 16 setelah sholat magrib, tante dari suami Ibu Suriati berkunjung. Beliau adalah seorang bidan. Ia lalu mengarahkan Ibu Suriati ke puskesmas, dimana oleh dokter jaga saat itu, Ibu Suriati langsung diarahkan ke salah satu Rumah Sakit Bersalin untuk melahirkan disana. Ibu Suriati melahirkan normal dengan umur kandungan 38 minggu 4 hari. Anaknya laki-laki, diberi nama Muhammad Rafaeyza, berat badan lahirnya 3100 gram dan panjang badan 50 cm. Saat kunjungan pertama saya melihat bayi serta ibu Suriati dalam keadaan sehat. Saya mewawancarai Ibu kemudian saya bertanya mengenai buku KIA, ternyata beliau menggunakan buku KIA dengan baik. Saya melihat beberapa data pada buku KIA ibu, namun ada beberapa data yang kurang lengkap. Saya cukup memahami hal tersebut karena Ibu Suriati masih sangat muda, yaitu 16 tahun dan ini adalah kehamilan pertamanya, beliau juga tidak memiliki keluarga yang berdomisili di kota yang sama dan keterbatasan biaya sehingga sulit untuk berkunjung. Untung saja keluarga dari suami Ibu Suriati sangat peduli kepada dia dan anaknya. Saya merasa Ibu Suriati sangat bahagia dengan kelahiran anak pertamanya. Semoga Ibu Suriati, anak, serta keluarganya selalu sehat. Amin.

 



Leave A Reply