KUNJUNGAN DI TENGAH PANDEMI COVID 19
Oleh : AINUN MAULIDYA | Pada : 20 Mei 2020 | Dilihat Sebanyak 221 Kali
-min.jpg)
Sejak bulan Maret 2020, Kota Makassar telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait merebaknya wabah Covid 19. Adanya kebijakan pemerintah tersebut membuat kegiatan masyarakat berjalan tidak seperti biasanya. Sekolah dan kampus diliburkan, pusat perbelanjaan dan pertokoan ditutup, beberapa pekerjaan dihentikan, dll. Walaupun demikian, hal tersebut bukanlah halangan bagi mahasiswa Kedokteran Unhas dalam menjalankan program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Mahasiswa diimbau untuk tetap melakukan pemantauan/follow up terhadap ibu asuh kelompoknya masing-masing melalui telepon ataupun media sosial. Saya pun mencoba untuk melakukan hal tersebut terhadap ibu asuh kelompok saya, yaitu Bu Herlina (PKM Karuwisi). Namun, saya mengalami kendala dalam menghubungi Bu Herlina. Pesan yang saya kirimkan kepada Bu Herlina melalui WhatsApp tidak terkirim dan nomor hp beliau tidak aktif ketika ditelpon. Oleh sebab itu, saya berinisiatif untuk melakukan kunjungan langsung ke rumah Bu Herlina di Jl. Sukamana. Dalam masa pandemik seperti saat ini, hal tersebut mungkin sangat berisiko. Akan tetapi, saya memutuskan untuk melakukan kunjungan sekaligus menyambung tali silturahim dengan keluarga Bu Herlina di bulan Ramadhan ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid 19, seperti mengenakan masker, tidak bersentuhan langsung, dan menjaga jarak minimal 1 meter saat melakukan wawancara dengan Bu Herlina.
Saya mengunjungi rumah Bu Herlina pada hari Rabu, 13 Mei 2020. Dalam kunjungan kali ini, adek Abdi sudah berusia 10 bulan dan Alhamdulillah tidak mengalami masalah kesehatan. Konsumsi ASI dan MPASI juga lancar seperti biasa, dan saat ini adek Abdi sudah bisa berdiri walaupun masih berpegang pada benda di sekitarnya. Adapun Bu Herlina dan anggota keluarganya yang lain juga Alhamdulillah dalam keadaan sehat. Namun, saat ini kondisi perekonomian keluarga Bu Herlina kurang baik disebabkan oleh adanya wabah covid 19 sehingga suaminya yang bekerja sebagai buruh harian sudah tidak bekerja sejak bulan Maret. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, Bu Herlina terkadang mendapat bantuan dari tetangga sekitar rumahnya. Bu Herlina juga mengaku bahwa kuota internetnya sudah habis sejak 2 pekan sebelum kunjungan dan hpnya juga sering tidak aktif sehingga beliau agak sulit dihubungi. Kunjungan ini saya akhiri dengan berterima kasih kepada Bu Herlina atas kesediaannya untuk diwawancarai, dilanjutkan dengan foto bersama serta memberikan sedikit bantuan sembako kepada keluarga Bu Herlina. Semoga Bu Herlina sekeluarga selalu dalam keadaan sehat dan semoga pandemik ini bisa segera berlalu agar seluruh masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Aamiin.