Kunjungan Kedua : Pertemuan dengan Muhammad Salman Al-Farisi :)
Oleh : NURSULFIA MAHARANI | Pada : 11 Mei 2020 | Dilihat Sebanyak 72 Kali

Bismillahirrahmanirrahim…
Setelah kunjungan pertama itu, kami tidak pernah lagi mengunjungi ibu Surfiani, aku yang saat itu masih belum terlalu mengerti dengan mekamisme pendampingan 1000 HPK ini, dan hanya menunggu arahan dari Kak Fajus (sebenarnya saya merasa malu dan kecewa pada diri sendiri). Waktu itu kami sempat telah merencanakan untuk mengunjungi ibu Surfiani, tapi dengan jadwal kuliah dan kegiatan kampus yang cukup banyak, menjadikan kami lalai akan tugas besar lainnya yang kami emban. Hingga akhirnya waktu liburan pun tiba. Saat itu, selain angkatan 2016, kami libur selama 3 bulan, sedangkan bagi kakak 2016 sudah waktunya menjalankan program KKN. Akhirnya kami tidak pernah lagi mengunjungi Ibu Surfiani. Saya pun telah kembali ke kampung halaman. Tapi sewaktu libur, saya masih sempat untuk menghubungi Ibu Surfiani melalui Whatsapp untuk menanyakan kabarnya. Alhamdullillah keadaan beliau sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Di kunjangan kami yang kedua ini pada tanggal 14 Februari 2020... Oh iya, program pendampingan 1000 HPK saat ini sudah menjadi tugas wajib yang saya kerjakan karena merupakan bagian dari mata kuliah P2KD yang saya ambil di semester 6 ini. Selain itu karena Kak Fajus sudah selesai dengan masa prekliniknya kini digantikan oleh adik 2019, perkenalkan namanya Afifah... (ternyata waktu benar-benar berlalu dengan cepat). Kunjungan kedua ini yaitu saya dan Aidil telah merencanakan untuk mengunjungi Ibu Surfiani. Posisi saya saat ini sudah menjadi yang paling tua dan sudah seharusnya bisa merangkul adik-adik saya untuk menjalankan tugas ini dengan lebih baik lagi. Sebenarnya masih dengan perasaan yang malu dan bersalah karena sekian lama baru akan mengunjungi kembali ibu Surfiani, meskipun begitu saya harus tetap menjalankan tugas ini dan harus mampu menyelesaikan semaksimal dan sebaik yang saya bisa dengan waktu yang masih tersisa. Sebelum kami berkunjung, saya meminta Aidil untuk menghunbungi ibu Surfiani terlebih dahulu. Masih tetap dengan jawaban sama, beliau selalu welcome dengan kami dan bilang “silakan datang kapan saja, kalau kalian punya waktu”… Hal ini membuat saya lebih tenang.
Akhirnya kami telah sampai di rumah ibu Surfiani. Saat itu Aidil yang baru pertama kalinya bertemu dengan ibu Surfiani langsung memperkenalkan diri. Saya memulai perbincangan ini dengan meminta maaf oleh karena setelah sekian lama, kali ini baru bisa mnyempatkan diri untuk berkunjung dan mengatakan beberapa alasannya, Namun hal tersebut bisa dimaklumi oleh beliau. Selanjutnya sayapun mendengarkan dengan seksama ketika beliau menceritakan proses kelahiran anak kelima-nya.
Tak terasa waktu terus berganti hingga waktu yang di tunggu-tunggu oleh Ibu Surfiani pun datang. Malam itu 21 Oktober 2019 ibu Surfiani merasakan bahwa dirinya sepertinya sudah akan melahirkan (waktu melahirkan ternyata lebih cepat dari perkiraan). Karena sudah merasakan nyeri perut yang hebat, beliau kemudian langsung diantar ke puskesmas oleh suaminya. Setelah di periksa oleh bidan ternyata telah terjadi pembukaan tapi air ketuban belum pecah. Seperti yang telah direncanakan oleh dokter kandungan beliau sebelumnya, bahwa nantinya beliau akan melahirkan secara seksio, jadi saat itu ibu Surfiani segera di rujuk ke RSIA Sitti Khadijah. Alhamdulillah keesokan harinya, tanggal 22 Oktober 2019 seorang bayi mungil lahir dalam keadaan sehat wal’afiat. Saya merasa senang mendengar cerita beliau, tapi disamping itu saya juga merasa bersalah karena tidak menyempatkan datang untuk melihat ibu Surfiani setelah melahirkan dan bayinya. Padahal beliau mengatakan bahwa setelah melahirkan itu beliau menunggu kami untuk segera mengunjunginya. Saya hanya bisa mengatakan kata maaf kepada beliau dengan penuh rasa bersalah dan penyesalan karena saat itu belum bisa mendampingi dan menjalankan tugas ini dengan baik.
Muhammad Salman Al- Farisi adalah nama yang telah di siapkan jauh hari sebelum kelahirannya. Alhamdulillah, akhirnya setelah perjalanan waktu yang cukup panjang, kami kini telah dipertemukan dengan seorang bayi mungil dan lucu dengan izin Allah SWT. Kami berharap dan berdoa kelak Salman bisa menjadi anak yang shaleh dan memiliki akhlak seperti sahabat Nabi SAW yaitu Salman Al- Farisi sang pencari kebenaran. Saat ini Salman telah berusia 3 bulan 3 minggu 5 hari, dan kami mencatat perkembangan adik Salman berdasarkan kuisioner KPSP yang telah tertera pada modul. Saya juga melanjutkan untuk melengkapi data-data yang sebelumnya telah dikerjakan sebagian oleh kak Fajus dan ada beberapa peetanyaan yang seharusnya ditanyakan ketika beliau masih mengandung.. Di samping itu Aidil ternyata punya komunikasi yang cukup baik dengan ibu Surfiani bahkan untuk pertemuan pertama mereka, sehingga Dia bisa mengimbangi saya yang masih sedikit kaku dalam berkomunikasi. Setelah perbincangan yang cukup lama sekitar 1,5 jam kami pun mengakhiri pertemuan kali ini dengan foto bersama. (Sulfia, anak keempat ibu Surfiani namanya Sandra , Ibu Surfiani, Salman, dan Aidil)