Kunjungan Pertama : Mencari Rumah Ibu Surfiani !!! Tersesat ??? (PART 1)
Oleh : NURSULFIA MAHARANI | Pada : 11 Mei 2020 | Dilihat Sebanyak 112 Kali

Bismillahirrahmanirrahim..
Ternyata waktu berlalu begitu cepat, saya teringat akan sesuatu di masa lalu. Waktu itu kami dari 3 angkatan mulai dari angkatan 2016, 2017 dan 2018 di minta untuk berkumpul di Auditorium Prof. Amiruddin setelah jam kuliah selesai sekitar 15:40 WITA. Di sana sudah ada beberapa Dokter yang menunggu kami. Ternyata tujuan kami di kumpulkan adalah untuk menjalankan misi yang diselesaikan kurang lebih selama 1000 hari atau 2 tahun (hahah kayak misi mencari harta karun aja). Jadi, sebenarnya kami mendapatkan tugas dari Dokter Spesialis Obgin untuk mendampingi ibu Hamil mulai dari awal kehamilannya sampai nanti anak yang dilahirkan berusia 2 tahun yang dikenal dengan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Tentu saja ini tidak di kerjakan secara mandiri yah!! Kami akan mendampingi Ibu hamil secara berkelompok yang terdiri dari 3 orang yang mana tiap anggota kelompok diambil dari masing-masing angkatan. Sebenarnya program ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 6 yang mengambil mata kuliah Pembentukan dan Pengembangan Karakter Dokter (P2KD). Meskipun program ini belum menjadi mata kuliah wajib bagi kami angkatan 2017 dan 2018, tetapi kami diharuskan untuk belajar dari sekarang agar nantinya kami bisa menjalankan tugas ini lebih baik lagi. Ini baru pembuka yah, kita belum masuk ke topik pembahasan..
Waktu itu 25 Mei 2019 (bulan Ramadhan) merupakan kegiatan 1000 HPK ini kami mulai. Kami akan mengunjungi ibu hamil yang akan kami dampingi. Oh iya, ada baiknya saya perkenalkan anggota kelompok saya terlebih dahulu. Dari angkatan 2016 ada Kak Fadhilah Justika yang akrab disapa Kak Fajus, dari angkatan 2018 ada Aidil Amir yang biasa dipanggil Aidil dan saya sendiri panggil saja Sulfia… Oke kembali ke pembahasan yah. Jadi kunjungan pertama ini kami hanya pergi berdua, yaitu saya dan Kak Fajus, karena waktu itu Aidil sedang tidak berada di Makassar sehingga berhalangan untuk ikut. Saya dan Kak Fajus telah menentukan waktu dan tempat kami bertemu. Waktu itu menjelang sore hari menjelang sholat Asar saya berangkat ke lokasi yang telah di berikan oleh Kak Fajus yaitu alamat dari rumah ibu hamil kami. Karena saya belum lama di makassar dan belum tahu jalan, dengan memberanikan diri saya menuju ke lokasi menggunakan gojek online. Saya tidak mendapatkan lokasi yang sesuai dalam Maps gojek online dengan lokasi tujuan saya, jadi saya pilih saja lokasi yang menurut saya paling memungkinkan. Sebenarnya saya masih dengan perasaan takut kalau saja sampai tersesat dan salah alamat, tapi mau tidak mau saya harus mencoba. Setelah perjalanan yang cukup lama tiba-tiba bapak gojeknya bertanya “ Mau turun di mana Dek ? ini sudah sesuai lokasi”. “ Oh begitu yah pak. Kalau gitu turun di sini saja Pak” balasku. Setelah sampai di lokasi, saya kemudian melihat disekeliling untuk memastikan alamat yang telah diberikan Kak Fajus. Karena saya bingung sendiri dan tidak melihat siapapun di sini, saya kemudian menelpon Kak Fajus untuk memastikan tempat pertemuan kami. Ternyata lokasinya sudah benar hanya saja saya dan kak Fajus berada di titik yang berbeda. Jadi saya menunggu Kak Fajus dan menuntunnya ke tempat saya berada. Tak lama kemudian saya melihat Kak Fajus dari kejauhan, lalu saya pun menghampirinya. ternyata kak Fajus juga belum menemukan rumah Ibu hamilnya. Sehingga saya dan Kak Fajus menelpon Ibu hamilnya karena kebingungan untuk mencari rumahnya sesuai dengan alamat yang diberikan. Kami pun di tuntun Ibu hamilnya melalui telepon menuju arah jalan ke rumahnya. Alhasil ternyata kami harus menempuh perjalanan cukup jauh. Meskipun dalam kondisi berpuasa kami harus tetap semangat.. Semangat !!! (Apasih, heheh).
Setelah saya memperhatikan kembali di Google Maps ternyata waktu itu lokasi kami hampir diujung Jl. Bonto Duri. Kemudian kami berjalan kembali keluar dari lorong itu menuju Jl. Andi Tonro 1. Lalu meneruskan perjalan hingga ke ujung mentok dan belok kiri masuk ke lorong yang lebih kecil yaitu Jl. Andi Tonro 2 Setapak 1. Alamat yang kami dapat sebelumnya dari ibu hamil yaitu Jl. Andi Tonro Lorong 1 No. 25. Nah makanya itu kami tidak ketemu karena ketidaksesuaian alamat yang diberikan dengan yang tersedia di Google Maps. Tak lama kemudian kami melihat seorang ibu hamil dari kejauhan yang sedang menelpon dan kami sudah menduga bahwa beliau orang yang kami cari. Rupanya beliau juga sudah menunggu kami sedari tadi. Akhirnya kami menemukan yang kami cari. Senyum muncul dari sudut bibir dari seorang ibu hamil setelah melihat kami sambil menyuruh kami untuk masuk kedalam rumahnya dan kami pun membalasnya dengan senyuman setelah itu perjalanan yang cukup melelahkan ini.
Kami segera masuk dan perbincangan hangat pun dimulai..