Buah Hati Pertama Ibu Niar dan Pak Hari

Oleh : AISYAH MUTHMAINNAH BUDU | Pada : 10 Mei 2020 | Dilihat Sebanyak 103 Kali

Buah Hati Pertama Ibu Niar dan Pak Hari

 

Dalam suatu kunjungan kami ke rumah Ibu Niar, dengan ceria ia bercerita tentang kelahiran buah hati pertamanya, si jagoan Muhammad Syamil ar-Rafi Akbar. Masya Allah nama yang indah..

 

Adik Syamil adalah buah hati pertama Ibu Niar dan Pak Hari Kurniady. Mereka menikah pada bulan November 2018. Alhamdulillah, dua bulan kemudian, Januari 2019 Ibu Niar mengandung adik Syamil. Tentu saja, ini adalah berita kebahagiaan yang besar untuk Ibu Niar dan seluruh keluarga. Kebahagiaan sekaligus titipan dari Allah kepada Ibu Niar dan Pak Hari.

 

Kehamilan pertama memang membutuhkan banyak adaptasi, baik bagi ibu maupun suami. Bagi ibu Niar, adaptasi fisik dan tubuh yang paling terasa, tubuh harus beradaptasi dengan adanya keadaan baru di dalam tubuh itu sendiri, selama kurang lebih 9 bulan lamanya. Selama awal hingga memasuki trimester ketiga kehamilan, Ibu Niar sering merasa pusing, mual-mual, muntah, dan frekuensi buang air kecil semakin sering. Selain itu, tentunya ada adaptasi mental. Bagi Pak Hari, suami yang berperan mendampingi dan mendukung ibu, adaptasi mental, sosial, finansial, dan sebagainya juga begitu dirasakan. Namun mereka begitu semangat dan tidak sabar menunggu hari helahiran buah hati pertamanya.

 

Setiap bulan ibu Niar rutin mengecek kandungannya. Kadang di Puskesmas Layang, kadang juga di Posyandu. Setiap kunjungan, oleh dokter yang memeriksa, Ibu Niar ditanya tentang keluhan-keluhan yang dirasakannya saat ini, juga dilakukan pemeriksaan rutin tekanan darah, berat badan, tinggi fundus dan letak janin, denyut jantung janin, serta apakah kaki ibu bengkak/tidak. Pemeriksaan USG dan Laboratorium juga dilakukan tetapi tidak disetiap kunjungan.

 

Dokter kadang memberi Ibu Niar tablet Fe untuk dikonsumsi sebagai penambah zat besi karena kejadian anemia defisiensi zat besi (kurang darah akibat kekurangan zat besi pembangun sel darah merah) sangat rentan bagi ibu hamil dan tentunya akan berdampak bagi kandungan Ibu Niar. Tak luput, dokter memberi nasihat-nasihat kepada Ibu Niar di setiap kunjungan untuk beristirahat yang cukup, mengurangi aktivitas yang berat, dan makan dalam porsi sedikit tetapi sering.

 

Pada tanggal 26 September 2019, Ibu Niar dirujuk ke RSIA. Khadijah 2 Makassar yang berjarak 2,5 km dari rumahnya. Ternyata kelahiran adik Syamil sudah lewat 8 hari dan termasuk kehamilan post term (lebih dari 42 minggu) sehingga perlu dilakukan sectio caesarea/operasi sesar. Ibu Niar dan Pak Hari pastinya begitu khawatir karena persalinan ini harus dilakukan dengan operasi. Namun kata ibu Niar, yang menangani operasinya adalah Prof.Ramli (yang juga merupakan guru besar dari fakultas kami dari bagian Anestesi) yang sudah begitu berpengalaman dan profesional sehingga operasi tidak akan terasa menyakitkan dan tidak nyaman.

 

Akhirnya, dilakukanlah operasi sesar dan operasi berjalan lancar. Adik Syamil lahir dengan sehat. Berat badan lahir 3200 gr dan panjang badan 49 cm. Adik Syamil kemudian diberi vaksin HB 0, salah satu imunisasi wajib bagi bayi yang diberikan 0-24 jam setelah kelahiran.

 

Alhamdulillah, selamat Ibu Niar dan Pak Hari atas kelahiran buah hati pertamanya dengan sehat. Semoga Ibu, adik Syamil, dan Pak Hari selalu sehat dan bahagia seperti di hari kelahiran adik Syamil! Aamiin..



Leave A Reply