Emoticon tertawa yang dikirimnya, seperti mengabarkan ada kesedihan di baliknya

Oleh : ANDI PUTRI UMA RAHAYU BRACHMASARI PASAU | Pada : 10 Mei 2020 | Dilihat Sebanyak 160 Kali

Beberapa pekan yang lalu, sedang swipe galeri handphone, hingga gambar rumah ini yang nampak pada kedua mata ini. Membuat kami teringat pada keluarga kecil yang sudah beberapa bulan kami tak bersua dengannya akibat pandemi yang tak kunjung usai. Kini terbetik pada hati tuk menanyakan kabarnya. Awalnya kami menanyakan terkait imunisasi adik adiba yang sebelumnya ibu fatimah alfa untuk membawanya. Namun siapa sangka, yang membalas pesan kami adalah suami dari ibu Fatimah. Memberi kabar bahwa saat ini Ibu Fatimah sedang bekerja sebagai tukang cuci, setrika, dan masak di rumah tetangga dari pagi hingga petang. Benar, hati ini dibuat tercabik sedih membacanya. Siapa sangka, di tengah Ramadhan dalam pandemi sesosok ibu 6 orang anak ini bekerja sedemikian beratnya demi anak dan keluarganya. Sepersekian detik kemudian, pesan masuk mengabarkan kondisi dari suami ibu fatimah. Bahwa, sejak pandemi ini orderan grab sudah mulai tak nampak di layar handphonenya, akibat PSBB yang tengah digalakkan. Dengan emoticon tertawa yang dikirimnya, seperti mengabarkan ada kesedihan dibaliknya. Sempurna buliran dari ujung mata tak bisa terbendung benar. Hanya lantuan do'a yang mampu kami berikan tersebab jarak sehingga tak mampu menjangkau beliau. 



Leave A Reply