kunjungan pertama gerakan 1000 hari kehidupan
Oleh : IKA WIRDHA FAUZA | Pada : 29 November 2014 | Dilihat Sebanyak 257 Kali
tanggal 22 November 2014 merupakan kunjungan pertama kerumah ibu hamil saya, sebelumnya saya sudah mengunjunginya pada malam hari sebelumnya saat mencari ibu hamil yang berada di lingkungan sekitaran perumahan dosen. Untunglah saya mendapatkan ibu Ros, nama ibu hamil itu, sekarang kehamilan ibu itu mau masuk 7 bulan. ibu ros tinggal di jalan tambasa 1 lorong-lorong di sekitar perumahan dosen unhas.saat pertama kali masuk ke lingkungan itu saya begitu miris karena lingkungan yang begitu tidak layak untuk di tinggali oleh ibu hamil yang butuh lingkungan yang sehat yang bersih.
ibu ros mengandung anak ke 4 nya, anak pertama bernama puteri berumur 8 tahun yang sekarang duduk di kelas 2 sd unhas makassar, anak kedua bernama putra berumur 4 tahun dan anak yang ketiga bernama fajar berumur 1,5 tahun, namun yang membuat saya miris fajar sampai saat ini belum bisa bicara. ibu ros mengaku selama ini hanya memberi asi kepada anak-anaknya sampai 1 bulan saja. ia mengaku anak-anaknnya sudah tidak ingin minum asi lagi. saya pun kaget mendengar hal itu dan merasa miris kenapa hal itu bisa terjadi dan pantas saja anak anak bu rus begitu kecil-kecil dan kurus. suami ibu ros adalah supir pete-pete btp, ketika saya menanyakan kenapa tidak menggunakan kb karena memikirkan banyaknya pengeluaran nantinya dengan anak-anaknya yang cukup banyak danmasih kecil-kecil yang membutuhkan kebutuhan yang banyak. ibu pun mengatakan ia sudah pernah menggunakan kb pada saat anak keduanya namun tidak berhasil. Ia pun berniat setelah anak keempatnya lahir ia akan menutup kandungannya.
Selama ini ibu ros tidak mempunyai keluhan apa-apa, tetapi sebelumnya saat kehamilan anak ketiganya fajar, ia masih bekerja sebagai karyawan kelapa sawit di kalimantan, saat itu ia harus melahirkan dengan salah satu kaki keluar, tetapi untung saja fajar masih sehat wal afiat sekarang namun belum bisa bicara selanyaknya anak pada umumnya.
Ibu ros sangat senang mengikuti program ini karena ia juga pernah di bantu sepeti ini pada anak kedua dengan bantuan mahasiswa namun bukan dari unhas. Ia pun mengaku sangat terbantu. Apalagi anak anaknya saat ini butuh edukasi namun ia hanya tamatan sd dan tidak bisa membantu banyak apalagi dengan kondisi anak yang banyak.
Di akhir kunjungan, kami pun saling bertukar nomor telpon dan mengatakan hari minggu saya akan menjemputnya untuk menghadiri launching program 1000 hari kehidupan ini, ia pun menyetujuinya dan begitu bahagia. Melihat kebahagian dari ibu Ros saya merasa bahwa akhirnya saya bisa cukup membantu kepada mereka. Semoga saja tidak hanya pada kunjuang pertama tetapi seterusnya kita akan saling berbagi kebahagian.