Bu Ningsih "Sekiranya kami bisa dibantu USG gratis"
Oleh : INDAH NURUL KHAIRUNNISA | Pada : 25 April 2020 | Dilihat Sebanyak 80 Kali

Melanjutkan kunjungan yang telah dilakukan oleh Kak Aul sebelumnya tanggal 23 Mei 2019, pada tanggal 01 Juni 2019 saya melakukan kunjungan kedua untuk follow up masa kehamilan. Pada saat itu, usia kehamilan ibu ningsih 4 bulan. Tanggal taksiran untuk persalinan kedua ibu ningsih ini sekitar tanggal 18 september 2019. Jarak kehamilan ini dengan persalinan terakhir (Anak pertama, Ridho) sekitar 3 tahun. Riwayat Persalinan anak pertama cukup bulan dengan berat 2800 gr dan persalinan normal dilakukan di rumah sakit. Tidak ada komplikasi yang terjadi.
Pada hari itu, saya juga menanyakan beberapa hal terkait modul yakni pekerjaan suami ibu ningsih (Bapak Luqman) yang bekerja sebagai ojek online dengan penghasilan sekitar 1-2 juta per bulan. Ukuran rumah yang dihuni ibu ningsih dengan petakan 6m x 7m, tidak mempunyai halaman dan pagar, lantai rumah dari keramik, dinding rumah dari bata, atap rumbia, ventilasi udara tersedia, sumber listrik menggunakan voucher dengan daya 900 watt, sumber air untuk makan dan minum dengan membeli air, bahan bakar masak yaitu gas lpg, memiliki wc pribadi di dalam rumah, memiliki sistem pembuangan, dan terdapat beberapa perabotan rumah seperti televisi, kulkas, dan alat berkendara sehari-hari yakni sepeda motor. Rumah yang menjadi tempat tinggal bu ningsih berada di daerah Rapokalling dihuni oleh 3 orang, Ibu Ningsih, Pak Luqman, dan Adek Ridho. Rumah Bu Ningsih sudah terkategorikan Rumah Sehat
Untuk pola diet keluarga, ibu ningsih bercerita, makanan pokok keluarganya sehari-hari yaitu Nasi. Pengolahan makanan yang paling sering digunakan oleh Ibu Ningsih yaitu dengan digoreng atau dimasak. Selain nasi, keluarga ibu ningsih juga sering mengonsumsi sayur, berupa jagung. Smber protein dalam keluarga didapatkan dari mengonsumsi telur dan ikan. Miyak goreng yang sering digunakan untuk mengolah makanan yaitu Minyak sawit. Konsumsi sayuran 3x seminggu biasanya mengonsumsi jantung pisang. Terkadang juga mengonsumsi Roti dan Susu jika ada penghasilan lebih. Pepaya adalah buah yang digemari oleh keluarga Bu Ningsih, "apalagi ridho" ucapnya
Terlepas dari pertanyaan yang ada di modul, selanjutnya saya memperdalam lagi cerita dengan ibu ningsih terkait kehilamilan keduanya. Bulan ke-4, ibu ningsih masih sering mual dan muntah, jika pada pagi hari langsung mengonsumsi nasi. Jadi untuk meredakan itu, biasanya ibu ningsih memulai paginya dengan mengonsumsi pepaya dan minum air putih. Untuk kehamilan yang kedua, ibu ningsih merasa lebih anteng dibanding kehamilannya yang pertama. Lalu saya menanyakan, apakah sudah pernah ke dokter untuk USG? ternyata diusia kehamilan 4 menuju 5 bulan, ibu ningsih belum pernah mengecek kehamilannya. Katanya, penghasilan suaminya lagi menurun dan belum cukup untuk pergi USG, bu ningsih juga sempat bercerita bahwa program 1000 hari yang dilakukan salah satu universitas di makassar, memberikan fasilitas pengecekan kehamilan usg gratis kepada ibu binaannya. Berdasar dari itu, ibu ningsih menanyakan apakah unhas menyediakan program seperti itu pula? DIkarenakan saya belum tau akan jawaban tersebut, saya memilih untuk menyimpan pertanyaan bu ningsih dan mengonsultasikan dengan dr pembimbing. Ibu ningsih dengan usia yang cukup muda, 21 tahun untuk kehamilan yang kedua. Setelah melakukan percakapan, saya memberikan nomor saya untuk kemudia dihubungi jika ada masalah. Selama ini, ibu ningsih tidak mempunyai alat komunikasi dan nomor suami yang sering terganti dikarenakan untuk aplikasi ojek online. Terimakasih kepada ibu ningsih yang sudah menyempatkan waktunya, mari kita doakan supaya ibu ningsih dan keluarga senatiasa dalam kondisi yang sehat, aamiin ya rabb...