Kunjungan 1 P2KD 3 : Edukasi IMD
Oleh : IIN MAUDINA HARIANTO | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali
Kunjungan pendampingan dalam rangka program 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dilaksanakan pada 20 November 2025. Fokus utama kunjungan ini adalah edukasi mengenai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta pemberian pemahaman kepada ibu terkait kondisi bayi yang belum memungkinkan dilakukannya IMD segera setelah lahir.
Pada awal kunjungan, dilakukan diskusi singkat dengan ibu mengenai pengalaman persalinan dan proses menyusui. Ibu menyampaikan bahwa IMD tidak dapat dilakukan segera setelah persalinan karena bayi tidak langsung menangis saat lahir, sehingga harus mendapatkan penanganan medis terlebih dahulu hingga kondisinya stabil. Ibu baru dapat bertemu dengan bayinya setelah tenaga kesehatan memastikan kondisi bayi aman dan stabil.
Melalui komunikasi dua arah, diberikan penjelasan bahwa kondisi tersebut merupakan situasi yang dapat terjadi dan tidak sepenuhnya merupakan kesalahan ibu. Dijelaskan bahwa keselamatan dan stabilisasi kondisi bayi merupakan prioritas utama, dan dalam kondisi tertentu IMD memang tidak dapat dilakukan sesuai prosedur ideal.
Edukasi kemudian difokuskan pada pentingnya menyusui sedini mungkin setelah kondisi bayi stabil, meskipun IMD tidak terlaksana pada satu jam pertama kelahiran. Ibu diberikan pemahaman mengenai manfaat kolostrum sebagai ASI pertama yang sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi, serta anjuran untuk segera memulai proses menyusui atau memerah ASI bila memungkinkan.
Selain itu, ibu juga diarahkan untuk tetap melakukan kontak kulit ke kulit setelah bayi stabil sebagai upaya memperkuat ikatan antara ibu dan bayi serta mendukung keberhasilan menyusui. Ditekankan pula pentingnya dukungan tenaga kesehatan dan keluarga dalam membantu ibu menjalani proses menyusui pasca persalinan.
Melalui kunjungan ini, diharapkan ibu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi yang menyebabkan IMD tidak terlaksana, merasa lebih tenang dan tidak menyalahkan diri sendiri, serta tetap memiliki komitmen untuk memberikan ASI secara optimal demi mendukung kesehatan dan tumbuh kembang bayi.
