Kunjungan Kedua P2KD 3: ASI Berlanjut, MP-ASI Dimulai: Pendampingan Laktasi dan Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia Tujuh Bulan

Oleh : AISYAH KHUMAIRAH | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 3 Kali

Pada tanggal 5 November, saya melaksanakan kunjungan pendampingan lanjutan kepada ibu dan bayinya sebagai bagian dari rangkaian pendampingan kesehatan bayi. Kunjungan ini merupakan pertemuan kedua yang dilakukan setelah pertemuan awal, dengan fokus utama pada edukasi laktasi dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pertemuan dilakukan melalui kunjungan rumah dalam suasana yang lebih akrab, sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih terbuka dan ibu tampak lebih nyaman untuk berbagi pengalamannya.

Pada pertemuan ini, saya mengawali diskusi dengan menanyakan pengalaman ibu selama menyusui setelah bayi mulai mendapatkan MP-ASI. Ibu menyampaikan bahwa proses menyusui berjalan dengan baik, namun ia merasakan jumlah ASI yang keluar mulai berkurang sejak bayi mulai makan. Dari percakapan tersebut, saya menangkap adanya kekhawatiran ringan, bukan karena keraguan terhadap ASI, tetapi karena perubahan yang dirasakan pada tubuhnya. Saya kemudian menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan hal yang normal dan fisiologis, karena frekuensi hisapan bayi akan menyesuaikan dengan adanya asupan tambahan dari MP-ASI.

Saya menekankan kepada ibu bahwa berkurangnya produksi ASI pada fase ini bukan berarti ASI tidak lagi bermanfaat atau harus dihentikan. ASI tetap memiliki peran penting sebagai sumber nutrisi dan perlindungan imunologis hingga usia dua tahun. Saya juga menyampaikan bahwa menjaga frekuensi menyusui sesuai kebutuhan bayi, memberikan waktu istirahat yang cukup, serta menjaga kondisi emosional ibu dapat membantu mempertahankan produksi ASI. Melalui penjelasan tersebut, saya melihat ibu mulai lebih tenang dan memahami bahwa perubahan ini merupakan bagian dari proses adaptasi yang wajar.

Selain membahas laktasi, saya juga memberikan edukasi mengenai prinsip pemberian MP-ASI yang tepat. Saya menjelaskan bahwa MP-ASI berfungsi sebagai makanan pendamping, bukan pengganti ASI, sehingga jumlah dan konsistensinya perlu disesuaikan dengan usia bayi. Saya juga menekankan bahwa pada tahap ini bayi masih berada dalam proses belajar makan, sehingga tidak masalah apabila jumlah MP-ASI yang dikonsumsi masih sedikit selama pertumbuhan bayi tetap terpantau baik.

Melalui kunjungan kedua ini, saya merefleksikan bahwa pendampingan laktasi dan MP-ASI tidak hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang mendampingi ibu dalam memahami perubahan yang terjadi pada dirinya dan bayinya. Saya menyadari bahwa penjelasan sederhana mengenai proses yang normal dapat memberikan ketenangan dan meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam merawat anaknya. Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi saya dalam melihat secara langsung bagaimana edukasi yang tepat dan komunikasi yang empatik dapat membantu ibu menjalani peran pengasuhan dengan lebih yakin dan nyaman.



Leave A Reply