Kunjungan Pertama P2KD III: Pemantauan Status Kesehatan Ibu dan Bayi serta Edukasi Buku KIA

Oleh : PATRICIA ELGA JANE | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 3 Kali

Kunjungan pertama dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2025 dengan tujuan menjalin hubungan awal dengan ibu, melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan bayi pascapersalinan, serta menggali riwayat persalinan dan status kesehatan bayi.

Pada kunjungan ini dilakukan pendekatan awal melalui komunikasi santai dan interpersonal. Ibu menunjukkan sikap terbuka dan kooperatif dalam menyampaikan kondisi kesehatan dirinya maupun bayinya. Selama proses wawancara, ibu menceritakan pengalaman persalinan yang telah dialami serta kondisi bayi setelah kelahiran.

Ibu berusia 38 tahun dan melahirkan secara pervaginam di RS Cahya Medika pada tanggal 22 Februari 2025, sesuai dengan taksiran persalinan. Bayi lahir dalam kondisi sehat tanpa komplikasi dan tidak memerlukan perawatan khusus setelah kelahiran.

Dalam pengkajian lebih lanjut, dilakukan penelusuran terkait adanya keluhan atau masalah kesehatan yang dialami ibu maupun bayi sejak persalinan hingga saat kunjungan. Ibu menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak terdapat keluhan berarti, baik pada dirinya maupun bayinya, dan bayi berada dalam kondisi sehat.

Pada kesempatan ini, diberikan edukasi mengenai Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dijelaskan bahwa Buku KIA berfungsi sebagai sarana pemantauan kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan, mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, hingga tumbuh kembang anak. Penjelasan mencakup gambaran umum isi Buku KIA, antara lain pemantauan kesehatan ibu, pencatatan pertumbuhan dan perkembangan bayi, jadwal imunisasi, serta tanda bahaya yang perlu diperhatikan. Ditekankan pula pentingnya pemeriksaan rutin dan pengisian Buku KIA secara lengkap dan berkesinambungan guna memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi tetap terpantau dengan baik.

Secara keseluruhan, kunjungan berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ibu menunjukkan keterbukaan dan keaktifan dalam menyampaikan informasi, sehingga mempermudah proses penggalian data. Dari kunjungan ini, dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang empatik dan nyaman merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan, sehingga ibu merasa aman untuk menyampaikan kondisi kesehatan dirinya maupun bayinya secara terbuka.



Leave A Reply