Kunjungan 3 P2KD :Edukasi imunisasi dan Pemeriksaan fisik

Oleh : MUH. AIRINSYAH SAPUTRA IRFAN | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali

Pada tanggal 28 November 2025 

Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) merupakan periode penting yang sangat menentukan kualitas kesehatan dan tumbuh kembang anak. Pada fase ini, intervensi kesehatan yang berkesinambungan menjadi kunci dalam mencegah berbagai penyakit infeksi dan gangguan pertumbuhan. Pemantauan 1000 HPK dilakukan secara bertahap melalui beberapa kunjungan, di mana setiap kunjungan memiliki fokus intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu dan bayi.

Pada kunjungan kedua pemantauan 1000 HPK tanggal 29 November 2025, kegiatan difokuskan pada pemantauan lanjutan kesehatan bayi serta pemberian edukasi mengenai imunisasi dan pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Edukasi ini menjadi sangat penting mengingat imunisasi merupakan upaya preventif utama dalam melindungi bayi dari penyakit menular yang berbahaya, sekaligus sebagai bagian dari pemantauan tumbuh kembang anak yang terintegrasi.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa bayi sering mengalami keterlambatan dalam mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Keterlambatan ini bukan disebabkan oleh penolakan ibu terhadap imunisasi, melainkan dipengaruhi oleh padatnya jam kerja ibu sehingga kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan tidak selalu dapat dilakukan tepat waktu. Meskipun demikian, ibu tetap berupaya memastikan bayinya mendapatkan imunisasi, meskipun pelaksanaannya tidak selalu sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.

Dalam edukasi yang diberikan, ibu dijelaskan mengenai pentingnya imunisasi lengkap dan tepat waktu, serta dampak keterlambatan imunisasi terhadap tingkat perlindungan tubuh bayi. Edukasi disampaikan dengan pendekatan yang empatik dan tidak menyalahkan, mengingat kondisi ibu sebagai pekerja memiliki keterbatasan waktu. Ibu juga diberikan pemahaman bahwa imunisasi yang terlambat tetap memberikan manfaat perlindungan, sehingga imunisasi harus tetap dilanjutkan sampai lengkap sesuai anjuran tenaga kesehatan.

Selain edukasi imunisasi, ibu juga dibimbing mengenai cara membaca dan memanfaatkan buku KIA secara optimal. Penjelasan diberikan mengenai bagian-bagian penting dalam buku KIA, khususnya kolom jadwal dan pencatatan imunisasi, grafik pertumbuhan, serta catatan kesehatan anak. Melalui pemahaman ini, ibu diharapkan mampu memantau status imunisasi bayinya secara mandiri, mengetahui imunisasi apa saja yang telah dan belum diberikan, serta merencanakan kunjungan berikutnya ke fasilitas kesehatan meskipun di tengah kesibukan kerja.

Melalui kunjungan kedua pemantauan 1000 HPK ini, diharapkan ibu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya imunisasi dan pemanfaatan buku KIA sebagai alat pemantauan kesehatan anak. Pendekatan edukatif yang adaptif terhadap kondisi ibu bekerja diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan imunisasi, meskipun dengan keterbatasan waktu, sehingga bayi tetap memperoleh perlindungan kesehatan yang optimal selama masa emas pertumbuhan. 

Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pengukuran suhu tubuh, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas, serta penilaian frekuensi dan pola pernapasan bayi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan umum bayi serta status pertumbuhan dan nutrisinya.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa suhu tubuh bayi berada dalam batas normal, pernapasan berlangsung teratur tanpa tanda gangguan, serta pengukuran lingkar kepala dan lingkar lengan sesuai dengan standar usia. Temuan ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan fisik bayi berada pada kondisi yang baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan gizi maupun infeksi.

Selain pemeriksaan fisik, dilakukan pula penilaian terhadap aspek perkembangan bayi yang telah berusia 11 bulan. Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diperoleh dari ibu, seluruh indikator perkembangan bayi, baik motorik kasar, motorik halus, bahasa, maupun sosial, menunjukkan kesesuaian dengan tahap perkembangan usia. Bayi mampu menunjukkan respons yang adekuat terhadap rangsangan lingkungan dan aktivitas sehari-hari sesuai dengan usianya.

Temuan pemeriksaan fisik dan penilaian perkembangan yang berada dalam batas normal ini menjadi gambaran bahwa upaya perawatan dan pemantauan yang telah dilakukan selama periode 1000 HPK berjalan dengan baik. Pada akhir kunjungan, ibu diberikan penguatan untuk mempertahankan pola asuh dan perawatan yang sudah sesuai, serta dianjurkan untuk tetap melakukan pemantauan rutin guna memastikan tumbuh kembang bayi tetap optimal hingga akhir periode 1000 HPK.



Leave A Reply