KUNJUNGAN P2KD III : MANAJEMEN LAKTASI & EDUKASI KB

Oleh : ANDI NABILA PUTRI AULIA SAWAWI | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 1 Kali

Pada kunjungan ini, saya Andi Nabila Putri Aulia Sawawi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan kepada Ibu Dea yang berfokus pada manajemen laktasi serta keluarga berencana (KB) sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan diawali dengan membangun komunikasi yang nyaman agar Ibu Dea dapat menyampaikan pengalaman dan kendala yang dirasakan selama menyusui. Ibu Dea menyampaikan bahwa saat ini ia masih menyusui Hafiyyan dan tidak menggunakan metode KB. Berdasarkan informasi tersebut, saya memberikan edukasi mengenai manajemen laktasi, meliputi manfaat ASI bagi bayi dan ibu, pentingnya mempertahankan pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi, serta upaya menjaga kelancaran produksi ASI. Saya juga menjelaskan beberapa hal yang dapat mendukung keberhasilan menyusui, seperti posisi dan perlekatan yang baik, frekuensi menyusui yang cukup, istirahat yang memadai, serta pemenuhan asupan nutrisi dan cairan bagi ibu.

Selain itu, saya menyampaikan tanda-tanda umum masalah menyusui yang perlu diperhatikan, seperti nyeri payudara, puting lecet, atau bayi tampak tidak puas setelah menyusu, serta anjuran untuk segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan apabila keluhan tersebut muncul. Edukasi disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dan disesuaikan dengan kondisi Ibu Dea agar mudah dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, dilakukan edukasi mengenai keluarga berencana (KB). Saya menjelaskan pengertian KB sebagai upaya mengatur jarak kehamilan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Ibu Dea menyampaikan bahwa saat ini belum menggunakan alat kontrasepsi. Oleh karena itu, saya memberikan informasi umum mengenai berbagai pilihan metode KB, khususnya metode KB yang aman digunakan pada ibu menyusui. Edukasi difokuskan pada kelebihan dan kekurangan masing-masing metode tanpa memberikan penilaian, sehingga ibu dapat mempertimbangkan pilihan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

Saya menegaskan bahwa keputusan penggunaan KB sepenuhnya berada pada Ibu Dea dan keluarga, serta menganjurkan agar diskusi lebih lanjut dapat dilakukan bersama tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan apabila Ibu Dea berencana menggunakan KB di kemudian hari.

Kegiatan edukasi berlangsung dengan lancar dan interaktif. Ibu Dea tampak antusias, aktif bertanya, serta menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang disampaikan. Melalui kegiatan ini, diharapkan Ibu Dea semakin percaya diri dalam menjalani proses menyusui serta memiliki pengetahuan yang cukup terkait perencanaan keluarga demi kesehatan ibu dan anak ke depannya.



Leave A Reply