Kunjungan Ketiga P2KD III : Pemeriksaan Fisik Anak dalam Program 1000 Hari Pertama Kelahiran
Oleh : TITI TRIANI FIJRI | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 1 Kali
Pada kunjungan ketiga saya ke ibu dan bayi damping, kegiatan difokuskan pada pelaksanaan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi kesehatan bayi secara umum. Sebelum memulai pemeriksaan, saya terlebih dahulu menjelaskan kepada ibu mengenai tujuan pemeriksaan fisik yang akan dilakukan agar ibu merasa tenang dan memahami setiap tahapan pemeriksaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan atau masalah kesehatan pada bayi serta memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat.
Pemeriksaan fisik diawali dengan pengukuran suhu tubuh bayi menggunakan termometer. Pengukuran dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan hasil yang akurat. Dari hasil pemeriksaan, suhu tubuh bayi berada dalam rentang normal, yang menunjukkan bahwa bayi tidak mengalami demam atau tanda infeksi akut. Saya menjelaskan kepada ibu bahwa pemantauan suhu tubuh secara berkala penting dilakukan, terutama apabila bayi tampak rewel atau menunjukkan perubahan perilaku.
Selanjutnya, saya melakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara pernapasan dan denyut jantung bayi. Auskultasi dilakukan pada beberapa titik untuk memastikan tidak terdapat bunyi napas tambahan maupun kelainan irama jantung. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas dan denyut jantung bayi terdengar normal dan teratur. Saya juga menjelaskan kepada ibu bahwa pemeriksaan ini penting untuk menilai fungsi organ vital bayi, khususnya jantung dan paru-paru.
Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan penggunaan penlight untuk menilai kondisi umum bayi, seperti pemeriksaan refleks cahaya pada mata, kebersihan rongga mulut, serta kondisi kulit dan mukosa. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kelainan, dan bayi tampak dalam kondisi sehat. Saya juga memastikan tidak ada tanda infeksi pada mata maupun rongga mulut bayi.
Sepanjang proses pemeriksaan, ibu tampak kooperatif dan bayi dalam keadaan cukup tenang. Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, saya menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan menjelaskan bahwa kondisi bayi secara umum berada dalam batas normal. Saya juga memberikan edukasi singkat kepada ibu mengenai pentingnya pemeriksaan fisik secara rutin untuk memantau kesehatan dan mendukung tumbuh kembang bayi.
Di akhir kunjungan, saya memastikan kembali bahwa ibu memahami hasil pemeriksaan yang telah dilakukan serta menganjurkan ibu untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan apabila di kemudian hari muncul keluhan atau tanda bahaya pada bayi. Dengan adanya pemeriksaan fisik ini, diharapkan kondisi kesehatan bayi dapat terus terpantau dengan baik dan masalah kesehatan dapat dideteksi sedini mungkin.
