Kunjungan Pertama : Edukasi Imunisasi dan Pemeriksaan Fisik Bayi
Oleh : WINNY SUCIANGTO | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 5 Kali
Pada kunjungan pertama (14 November 2025), saya memberikan edukasi terkait pentingnya imunisasi dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Pemeriksaan fisik ini meliputi pemeriksaan suhu tubuh menggunakan termometer dan pemeriksaan auskultasi jantung menggunakan stetoskop. Semua pemeriksaan dilakukan dengan prosedur yang aman. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa bayi dalam kondisi umum yang normal, suhu normal dan bunyi jantung yang normal. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, saya lanjutkan dengan memberikan edukasi terkait pentingnya imunisasi dan menjelaskan tentang jenis-jenis imunisasi yang wajib didapatkan oleh bayi.
Edukasi imunisasi ini saya lakukan dengan menggunakan media poster yang menyajikan berbagai informasi seperti pengertian imunisasi, manfaat imunisasi, tempat didapatkannya imunisasi dan jenis jenis imunisasi beserta waktu pemberiannya. Saya juga menjelaskan terkait fungsi sebenarnya dari imunisasi bayi ialah untuk mengurangi respon berlebihan tubuh ketika menghadapi penyakit tertentu. Saya meluruskan bahwa imunisasi tidak membuat bayi menjadi kebal dari penyakit tetapi membuat tubuh bayi lebih siap dalam menghadapi penyakit tersebut.
Dalam proses edukasi ini, ibu juga menunjukkan respon yang positif dengan ikut memberikan pertanyaan alasan imunisasi campak baru dilakukan pada usia 9 bulan sedangkan imunisasi lain dilakukan sejak awal masa kehidupan. Saya menjelaskan bahwa imunisasi campak tidak diberikan pada masa awal kehidupan melainkan pada usia 9 bulan karena masih ada antibodi dari ibu dalam tubuh bayi pada masa awal kehidupan bayi dan baru akan menurun saat usia 9 bulan sehingga imunisasinya diberikan saat usia 9 bulan. Ibu juga menyampaikan bahwa bayinya sudah mendapatkan imunisasi polio di puskesmas terdekat. Saya mengapresiasi tindakan ibu yang rutin membawa bayinya ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan imunisasi. Saya merasa senang dapat memberikan edukasi imunisasi karena ibu menjadi paham alasan imunisasi penting dilakukan dan lebih mengerti alasan tenaga medis menetapkan waktu dalam pemberian imunisasi tertentu.
