Kunjungan Pertama P2KD III : Pemeriksaan Fisik dan Edukasi
Oleh : ST. ALIYAH HAURA SAPUTRI IDRIS | Pada : 18 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 5 Kali
Pada tanggal 24 Oktober 2025, saya melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai bagian dari kegiatan pemantauan kesehatan sekaligus pemberian edukasi kepada orang tua pada seorang bayi berusia 6 bulan bernama Zahra. Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi yang kondusif dan tenang agar Zahra merasa nyaman selama proses berlangsung. Ibu dari bayi tersebut, Ibu Badriah, mendampingi secara langsung dan menunjukkan minat yang besar untuk memahami setiap tahapan pemeriksaan yang dilakukan.
Pemeriksaan diawali dengan pengukuran suhu tubuh bayi menggunakan termometer digital. Alat tersebut ditempatkan di ketiak bayi dengan posisi yang aman dan nyaman. Hasil pengukuran menunjukkan suhu tubuh Zahra sebesar 36,6°C. Saya menjelaskan kepada Ibu Badriah bahwa suhu tersebut masih dalam rentang normal, sehingga tidak ditemukan tanda demam maupun gangguan pengaturan suhu tubuh.
Selanjutnya, saya melakukan pemeriksaan jantung dan paru-paru dengan menggunakan stetoskop. Saat auskultasi jantung, terdengar denyut jantung yang teratur dan sesuai dengan usia bayi, tanpa adanya bunyi tambahan. Saya menyampaikan kepada Ibu Badriah bahwa hasil tersebut menunjukkan fungsi jantung Zahra dalam kondisi baik.
Pemeriksaan kemudian dilanjutkan pada sistem pernapasan. Saya mendengarkan bunyi napas di bagian anterior dan posterior dada bayi menggunakan stetoskop. Bunyi napas vesikuler terdengar jelas dan simetris pada kedua lapang paru, tanpa adanya bunyi tambahan. Saya mengedukasi Ibu Badriah bahwa temuan tersebut menandakan kondisi paru dan pernapasan Zahra normal.
Selanjutnya, pemeriksaan mata dan mulut dilakukan dengan bantuan senter. Pada pemeriksaan mata, refleks cahaya tampak baik dan simetris di kedua mata, serta tidak ditemukan kemerahan maupun sekret. Saya menjelaskan bahwa kondisi ini menunjukkan perkembangan fungsi penglihatan Zahra berjalan dengan baik. Pemeriksaan rongga mulut memperlihatkan mukosa yang lembap, bersih, dan berwarna merah muda, tanpa adanya tanda sariawan ataupun infeksi.
Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, saya menyimpulkan bahwa kondisi fisik Zahra secara umum berada dalam keadaan baik dan sesuai dengan usianya yang berusia 6 bulan. Saya menyampaikan kepada Ibu Badriah mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan fisik secara rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mendeteksi kelainan sejak dini. Selain itu, saya juga mengingatkan agar segera membawa bayi ke Puskesmas apabila muncul keluhan seperti demam, batuk yang berkepanjangan, atau perubahan perilaku yang tidak biasa.
Melalui kegiatan pemeriksaan sederhana ini, saya menyadari bahwa pemberian edukasi kepada orang tua merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Dengan pemahaman yang baik, orang tua dapat berperan lebih aktif dalam menjaga kesehatan serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
