Pertemuan 1 P2KD-3 : Pengenalan kembali kepada keluarga serta Pemberian edukasi terkait metode-metode mendukung Keluarga Berencana pada ibu hamil

Oleh : REX JEREMY SANTOSO | Pada : 15 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 3 Kali

Pada pertemuan pertama dalam mata kuliah P2KD-3 saya setelah mata kuliah P2KD-2 sebelumnya, ibu dan anak damping saya telah berumur 10 bulan. Dikarenakan waktu kunjungan pertama saya pada tanggal 15 Oktober 2025. Pada pertemuan pertama saya, saya terlebih dahulu menanyakan kabar dari ibu Eriska dan anak damping (adik alfa)  serta bertanya terkait kendala ataupun adanya masalah yang dihadapi selama 10 bulan kami tidak berjumpa. Setelah melakukan pengkajian awal, pertumbuhan dan perkembangan adik damping melalui buku KIA dan kembali memastikan tidak adanya masalah yang dihadapi. Saya kembali meminta izin pada ibu Eriska, apakah berminat untuk diberikan edukasi. Setelah berminat untuk kembali menjadi ibu damping saya selama P2KD-3, saya pun akhirnya memulai kembali edukasi terkait dengan manajemen keluarga berencana. 

 

Awalnya, saya menjelaskan terlebih dahulu mengapa keluarga berencana ini penting untuk dilakukan hingga didukung sendiri oleh pemerintah dan tenaga-tenaga kesehatan. Saya menjelaskan terkait dengan faktor risiko yang dapat terkena pada ibu hamil bahkan pada adik bayi sendiri dimana ibu yang waktu melahirkannya terlalu berdekatan dapat menyebabkan terjadinya risiko prematur, anemia, ataupun kekurangan gizi pada bayi hingga komplikasi serius lainnya dikarenakan tubuh ibu yang masih belum pulih sepenuhnya. Selain itu, saudara yang memiliki waktu lahir agak berdekatan biasanya ibu kurang dapat memperhatikan pertumbuhan keduanya sehingga meningkatkan risiko terjadinya stunting pada salah satu anak karena kurangnya pengawasan tersebut.

 

Setelah ibu Eriska mengerti terkait pentingnya informasi tentang keluarga berencana, saya kemudian memberikan metode-metode yang dapat digunakan. Mulai dari menggunakan pil KB ataupun menggunakan metode IUD, hingga metode sterilisasi mantap bagi ibu jikalau tidak ingin lagi melahirkan. Saya mulai memberikan informasi terkait dengan keamanan serta kekurangan dari setiap jenis yang ada sehingga ibu bisa menyesuaikan dengan yang ibu damping saya minati. Setelah memberikan mulai dari cara penggunaan, faktor-faktor risiko, keuntungan dan kerugian. Ternyata, ibu damping saya telah menggunakan metode IUD yang dahulu sempat direkomendasikan kepadanya, Karena metode IUD yang digunakan biasanya dapat menyebabkan perdarahan berlebih jikalau haid. Saya memastikan kepada ibu damping saya apakah terdapat masalah ataupun kendala yang dihadapi, untungnya tidak ada masalah yang dihadapi oleh ibu damping saya.

 

Selain itu, berkat atas pengarahan dari dokter di kelas, saya turut memperkenalkan aplikasi KLOP KB, yang sangat membantu saya dalam menjelaskan terkait seluruh metode KB tersebut, saya juga memperlihatkan aplikasi tersebut dimana dalam aplikasi itu sudah lengkap informasi terkait metode KB yang digunakan mulai dari indikasi, kontraindikasi, keamanan, kekurangan bahkan kelebihannya, sehingga saat ibu Eriska ingin berpindah metode KB ataupun ingin mencari tahu apakah metode yang sekarang cukup sesuai dengan dirinya, Ibu Eriska boleh menggunakan aplikasi tersebut untuk mencari informasi dan memastikannya.



Leave A Reply