Kunjungan Ketiga Bersama Ibu Damping: Dinamika Menyusui dan Manajemen Laktasi

Oleh : ALYA REZKY ISNAENI | Pada : 14 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 14 Kali

Pada Rabu, 19 November 2025, saya kembali melakukan kunjungan pendampingan. Kunjungan ketiga berfokus pada manajemen laktasi, sebuah aspek yang sering kali terlihat sederhana, tetapi memiliki dinamika yang kompleks. Edukasi meliputi posisi dan perlekatan menyusui yang benar, berbagai masalah yang dapat terjadi pada payudara, serta upaya pencegahan dan penanganannya. Pentingnya pemberian ASI eksklusif juga kembali ditekankan sebagai dasar pemenuhan nutrisi bayi.

Dalam pertemuan ini, ibu damping menceritakan bahwa ia memiliki kondisi inverted nipple, yang membuat menyusui secara langsung menjadi lebih menantang. Untuk mengatasinya, ibu damping menggunakan alat pumping untuk memerah ASI dan dot sebagai alat menyusui. Puting dapat ditarik secara manual, tetapi kembali masuk setelah beberapa waktu. Kondisi ini telah dikonsultasikan kepada dokter, dan ibu damping tetap dianjurkan untuk menyusui sesuai kebutuhan bayi damping.

Meskipun menghadapi kendala dalam proses menyusui, ibu damping menunjukkan sikap yang positif dan optimis. Selain memberikan ASI perah menggunakan dot sebagai alternatif, ibu damping juga tetap menyusui secara langsung dari payudara apabila kondisi memungkinkan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu damping tidak menyerah dalam memberikan ASI, melainkan berupaya menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada demi memenuhi kebutuhan nutrisi bayi damping. Ibu damping juga menunjukkan kesiapan dan pemahaman yang baik mengenai manajemen ASI. Ibu rutin memerah ASI, mengosongkan payudara untuk mencegah bendungan dan mastitis, serta memahami cara menyimpan dan menghangatkan ASI dengan benar. Ibu damping juga menyadari bahwa keberhasilan menyusui tidak hanya ditentukan oleh kondisi bayi damping, tetapi sangat dipengaruhi oleh nutrisi dan kondisi psikologis ibu sendiri.

Kunjungan ini membuat saya semakin memahami bahwa keberhasilan menyusui tidak bisa dinilai dari satu cara saja. Menyusui adalah proses yang sangat personal dan tidak selalu berjalan ideal secara teori. Ibu damping menunjukkan komitmen yang kuat untuk tetap memberikan ASI, baik melalui pemberian ASI perah maupun menyusui langsung dari payudara saat kondisi memungkinkan. Dari proses ini, saya belajar bahwa peran tenaga kesehatan bukan untuk menghakimi metode yang digunakan, melainkan mendampingi, menguatkan, dan membantu ibu menemukan cara terbaik yang sesuai dengan kondisinya.



Leave A Reply