Kunjungan Ketiga dengan Ibu Aisyah

Oleh : ABHISTA DWI PUTRA RAMADANY | Pada : 11 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 7 Kali

Halo semuanya!

Saya Abhista Dwi Putra Ramadany bersama Muhammad Hisyam Dzaki Alimuddin dan Dede Adi Pratama dari kelas A angkatan 2023. Pada tanggal 20 November 2025, kami kembali melakukan kunjungan ketiga kepada keluarga Ibu Aisyah dan bayi beliau, Ahsan. Kunjungan ini bertujuan untuk mengonfirmasi perkembangan Ahsan, memastikan pengisian Buku KIA, mengevaluasi kesehatan Ibu Aisyah, serta memantau kembali kondisi lingkungan dan upaya stimulasi yang telah dilakukan.

Pada kunjungan kali ini, Ibu Aisyah menyampaikan bahwa pagi harinya ia baru saja membawa Ahsan ke posyandu untuk pemeriksaan rutin. Sayangnya, kami tidak dapat mendampingi karena ada kegiatan perkuliahan, namun Ibu Aisyah dengan senang hati menunjukkan hasil pengukuran antropometri yang tercatat di Buku KIA. Dari grafik pertumbuhan, didapatkan bahwa berat dan panjang badan Ahsan berada mendekati garis normal, konsisten dengan hasil bulan-bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Ahsan sejauh ini tetap baik dan stabil.

Kami juga meninjau kembali pengisian Buku KIA bersama Ibu Aisyah. Semua catatan rutin sudah terisi dengan lengkap, termasuk bagian grafik pertumbuhan, catatan kesehatan, serta checklist perkembangan. Kami kembali mengingatkan bahwa Buku KIA dapat menjadi panduan penting terutama pada aspek stimulasi dan perkembangan, karena di dalamnya terdapat daftar kemampuan yang seharusnya sudah dicapai sesuai usia, serta jenis stimulasi yang direkomendasikan.

Dalam hal perkembangan motorik, Ibu Aisyah melaporkan bahwa Ahsan semakin aktif, sering bermain dengan kakak-kakaknya, kedua orang tua, serta kakek-neneknya. Interaksi sosial Ahsan sangat baik, dan kemampuan motorik kasarnya—seperti berdiri dengan bantuan, meraih dan memindahkan benda, serta mengekspresikan kegembiraan—sudah sesuai dengan usianya. Kami menegaskan kembali pentingnya stimulasi rutin, dan mendorong Ibu Aisyah untuk memanfaatkan halaman stimulasi di Buku KIA sebagai panduan harian.

Terkait kondisi lingkungan, Ibu Aisyah menjelaskan bahwa cuaca yang tidak menentu membuat Ahsan jarang dibawa keluar rumah karena khawatir sakit. Hal ini dapat dimaklumi mengingat Ahsan sempat demam pada bulan sebelumnya. Namun, kami memastikan bahwa Ahsan tetap mendapat stimulasi yang cukup dari lingkungan rumah, dan Ibu Aisyah juga terus memantau perkembangan serta kesehatan anaknya dengan baik.

Kami kembali menyoroti kondisi nyamuk di lingkungan tempat tinggal Ibu Aisyah. Meskipun desa rutin melakukan kegiatan bersih-bersih, jumlah nyamuk masih belum berkurang secara signifikan. Ahsan pun masih sering memiliki bekas gigitan nyamuk. Kami menyarankan agar Ibu Aisyah memakaikan pakaian lengan panjang, menggunakan kelambu saat tidur, serta mengurangi potensi gigitan untuk mencegah iritasi dan agar Ahsan tidak menggaruk berlebihan.

Pada bagian diet, Ibu Aisyah menjelaskan bahwa Ahsan masih mengonsumsi makanan saring. Hal ini sesuai karena Ahsan belum tumbuh gigi. Kami memastikan kembali bahwa konsistensi dan jenis makanan sudah sesuai dengan rekomendasi usia dan pedoman Buku KIA, serta memberikan apresiasi kepada Ibu Aisyah karena selalu berhati-hati dan tidak memberikan jamu atau obat tradisional.

Untuk konfirmasi kesehatan Ibu Aisyah, beliau mengaku dalam kondisi baik, tidak ada keluhan fisik, dan merasa semakin nyaman dengan ritme pengasuhan. Kami juga mengevaluasi kembali mengenai keluarga berencana (KB) yang digunakan. Ibu Aisyah menyampaikan bahwa KB suntik 3 bulan yang ia gunakan masih bekerja dengan baik, tanpa efek samping yang mengganggu, dan laktasi tetap lancar. Kami menguatkan bahwa metode ini memang sesuai dengan kondisi dan preferensi beliau.

Mengenai imunisasi, kami mendapat informasi bahwa sebenarnya orang tua Ahsan mendukung pemberian vaksin, namun nenek Ahsan masih merasa ragu. Karena itu, kami memberikan edukasi tambahan serta menawarkan alternatif imunisasi yang tidak memerlukan suntikan, seperti OPV (oral polio vaccine), yang mungkin lebih dapat diterima oleh pihak keluarga yang masih khawatir. Kami menekankan bahwa vaksinasi bertujuan untuk melindungi anak, dan sebagian imunisasi dapat dilakukan tanpa jarum sehingga bisa menjadi pilihan kompromi yang baik.

Di akhir kunjungan, kami melihat bahwa Ibu Aisyah tampak semakin percaya diri dan tenang dalam merawat Ahsan. Ia menerima setiap penjelasan dengan baik dan mengapresiasi dukungan yang kami berikan. Kunjungan hari itu terasa hangat dan penuh keterbukaan, memperkuat hubungan baik yang telah terjalin sejak pertemuan pertama. Kami berharap perkembangan Ahsan terus optimal dan dapat melanjutkan pendampingan pada kunjungan berikutnya.

 



Leave A Reply