Kunjungan Pertama dengan Ibu Aisyah

Oleh : ABHISTA DWI PUTRA RAMADANY | Pada : 11 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 4 Kali

Halo semuanya!

Saya Abhista Dwi Putra Ramadany bersama Muhammad Hisyam Dzaki Alimuddin dan Dede Adi Pratama dari kelas A angkatan 2023. Pada tanggal 22 Oktober 2025, saya melakukan kunjungan pertama kepada keluarga Ibu Aisyah dan bayinya Ahsan, yang merupakan anak ketiga beliau.

Pertemuan pertama ini menjadi awal yang hangat dan bermakna. Kami memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari program kunjungan ini. Ibu Aisyah menyambut kami dengan ramah dan terbuka, serta banyak bercerita mengenai keseharian dan perkembangan bayinya, Ahsan.

Pada kunjungan ini, saya memberikan edukasi mengenai Buku KIA, imunisasi, dan keluarga berencana (KB).
Dalam penjelasan mengenai Buku KIA, kami membahas hasil pengukuran berat badan dan panjang badan bayi, manajemen ASI, serta target perawatan bayi. Saat kunjungan dilakukan, Ahsan masih tertidur sehingga belum dapat diperiksa secara langsung. Namun, dari catatan di Buku KIA yang rutin diisi oleh Ibu Aisyah setiap bulan di posyandu, didapatkan bahwa pertumbuhan Ahsan sangat baik dan berat badannya selalu naik sesuai grafik. Hal ini menunjukkan perhatian dan kepedulian yang besar dari Ibu Aisyah terhadap tumbuh kembang anaknya.

Selanjutnya, dilakukan edukasi mengenai imunisasi, mulai dari tujuan hingga manfaatnya. Ibu Aisyah menyampaikan bahwa saat ini ia belum memilih untuk memberikan vaksin kepada Ahsan karena ada riwayat anak keduanya yang setelah divaksin mengalami kulit setengah badan menghitam dan badan lemas. Kami menjelaskan bahwa gejala tersebut bisa saja disebabkan oleh faktor lain, dan bahwa imunisasi berfungsi untuk melindungi anak dari penyakit serta meringankan gejalanya bila terinfeksi. Meski begitu, Ibu Aisyah menyampaikan bahwa ia masih perlu waktu untuk mempertimbangkan kembali keputusan vaksinasi.

Kemudian kami membahas mengenai keluarga berencana (KB). Saat ditanya mengenai metode KB yang digunakan, Ibu Aisyah menyampaikan bahwa ia sudah menggunakan KB suntik 3 bulan. Untuk memastikan efektivitasnya, saya menanyakan kondisi haid dan laktasi. Ibu Aisyah menjelaskan bahwa haidnya berkurang, nyerinya berkurang, namun laktasinya tetap normal. Ia juga telah berdiskusi dengan dokter di posyandu dan merasa lebih cocok dengan metode suntik KB 3 bulan dibandingkan dengan IUD, implan, atau pil.

Meskipun belum sempat bertemu langsung dengan bayi Ahsan, saya tetap dapat membantu Ibu Aisyah melalui edukasi dan diskusi. Saya turut membantu memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil Ibu Aisyah terkait perkembangan dan kesehatan anaknya memiliki dasar yang jelas dan tepat.

Di akhir kunjungan, Ibu Aisyah tampak lega dan puas setelah mendapatkan dukungan serta penjelasan yang menyeluruh. Kami pun merasa senang bisa membantu dan berharap hubungan baik ini dapat berlanjut di pertemuan berikutnya.



Leave A Reply