Kunjungan 7

Oleh : ANDI SITTI NUR FATIMAH MADAENG | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali

Pada hari Minggu, 25 Mei 2025 pukul 17.00 WITA, saya bersama tim melaksanakan kunjungan P2KD ketujuh ke rumah Kak Fitri. Kami tiba sedikit lebih lambat dari waktu yang telah disepakati, sehingga setibanya di lokasi, kami langsung menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan tersebut. Saat kami tiba, suasana rumah masih cukup ramai karena baru saja selesai menggelar acara keluarga, dan sejumlah kerabat masih berada di tempat.

Dalam kunjungan ini, kami kembali melakukan pemeriksaan kesehatan dasar. Kami mengukur tekanan darah, tinggi, dan berat badan Zhafran. Seperti biasanya, Zhafran tampak sangat aktif, sehingga proses pengukuran antropometri menjadi sedikit menantang. Selain itu, kami juga menambahkan pemeriksaan gula darah sewaktu dan skrining kadar asam urat untuk menilai risiko awal diabetes dan hiperurisemia pada anggota keluarga.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar asam urat Kak Fitri masih dalam batas normal. Namun, kami menemukan kadar gula darah sewaktu yang cukup tinggi pada Ibu Hj, ibunda Kak Fitri. Berdasarkan hal tersebut, kami menyarankan agar pada kunjungan selanjutnya, beliau dapat menjalani puasa terlebih dahulu agar pemeriksaan gula darah puasa dapat dilakukan untuk hasil yang lebih akurat.

Setelah rangkaian pemeriksaan selesai, kami berdiskusi secara santai dengan keluarga. Dari obrolan tersebut, kami mengetahui adanya riwayat kesehatan dalam keluarga: kakak Kak Fitri memiliki kolesterol tinggi, Ibu Hj menderita hipertensi, dan ayah Kak Fitri memiliki riwayat asam urat. Menanggapi hal tersebut, kami memberikan edukasi mengenai gejala-gejala yang mungkin muncul dari kondisi tersebut, serta pentingnya pengobatan yang rutin dan teratur sesuai anjuran medis untuk menjaga kestabilan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Di kesempatan yang sama, Ibu Hj juga mengeluhkan nyeri pinggang yang berkaitan dengan riwayat jatuh sebelumnya. Saat ini beliau sedang mengonsumsi obat nyeri dan antibiotik. Kami pun menyampaikan edukasi terkait penggunaan antibiotik yang tepat, serta risiko resistensi apabila digunakan tanpa indikasi medis yang jelas.

Menjelang akhir kunjungan, kami tidak sempat mengambil dokumentasi bersama Zhafran karena ia sudah tertidur. Namun, kami tetap mengabadikan kunjungan ini dengan berfoto bersama Kak Fitri sebagai dokumentasi.



Leave A Reply