kunjungan keempat

Oleh : SABINA YOLA SUKMA SIRIWA | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan, saya Sabina Yola Sukma Siriwa (C011221152) bersama dua rekan saya, Divanya Alea Razil (C011221287) dan Yaseila Calista Munawir (C011221098). Pada tanggal 25 Mei 2025, kami melaksanakan kunjungan keempat kepada ibu damping kami sebagai bagian dari pelaksanaan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Dalam kunjungan ini, kami kembali bertemu dengan Ibu Sri Wahyuni dan putrinya, Shaffana. Tujuan utama kunjungan adalah untuk mengecek status imunisasi Shaffana, memantau kondisi kesehatan ibu dan anak, serta melakukan evaluasi terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan status gizi anak.

Setibanya di rumah ibu damping, kami terlebih dahulu menanyakan apakah terdapat keluhan dari Ibu Sri maupun anaknya. Ibu menyatakan bahwa tidak ada keluhan berarti. Namun, setelah kami memeriksa kurva pertumbuhan pada Buku KIA, kami menemukan bahwa berat badan Shaffana berada di bawah standar untuk usianya. Kurva menunjukkan adanya penurunan dari garis pertumbuhan normal, yang dapat mengindikasikan gangguan gizi atau pertumbuhan. Oleh karena itu, kami memberikan edukasi tentang pentingnya pemantauan berat badan setiap bulan, serta menyarankan pemberian makanan bergizi seimbang yang bervariasi dan sesuai usia anak.

Kami juga mengingatkan Ibu Sri mengenai pentingnya menjaga pola makan anak, baik makan utama maupun camilan sehat, serta menyajikan MP-ASI bergizi yang mencakup sumber karbohidrat, protein hewani, sayur, dan buah. Kami menganjurkan agar anak rutin dibawa ke Posyandu atau Puskesmas untuk pemantauan tumbuh kembang serta imunisasi.

Selain memantau status gizi dan imunisasi, kami juga melakukan penilaian tumbuh kembang menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Berdasarkan tanggal lahir 23 Desember 2023, usia Shaffana saat kunjungan adalah 17 bulan, sehingga kami menggunakan KPSP untuk usia 15 bulan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa Shaffana telah mampu melakukan seluruh indikator perkembangan sesuai usianya, seperti berjalan tanpa bantuan, menjumput benda kecil dengan dua jari, menyusun dua balok, menunjuk benda yang disebutkan, meniru aktivitas seperti menyapu atau memberi makan boneka, memahami perintah sederhana, serta mulai berbicara dengan kata-kata bermakna. Dengan hasil tersebut, perkembangan anak dikategorikan sesuai usia dan tanpa penyimpangan.

Kami tetap memberikan edukasi lanjutan kepada Ibu Sri tentang pentingnya stimulasi di rumah, seperti mengajak anak berbicara secara aktif, mengenalkan warna dan bagian tubuh, membacakan buku cerita bergambar, serta memberi ruang bagi anak untuk bermain dan bereksplorasi mandiri sebagai upaya mendukung perkembangan motorik, bahasa, dan sosial secara optimal.

Demikian laporan kunjungan keempat ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai kondisi dan perkembangan ibu serta anak damping kami.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Leave A Reply