Kunjungan Keenam, Mengedukasi dan Konsultasi Pertumbuhan Adik Nur
Oleh : WIDITRA DARWIS | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali

Pada hari Selasa, 29 April 2025, kami dari Kelompok 44 kembali melakukan kunjungan pendampingan kepada keluarga Ibu Rahmawati dan anaknya, Nursyamsi Hamsah. Kunjungan ini merupakan pertemuan ke-6 secara keseluruhan dalam rangkaian program pendampingan ibu dan anak yang sedang kami jalani sebagai mahasiswa kedokteran. Saat itu, adik Nur berusia 1 tahun 3 bulan. Kedatangan kami disambut hangat oleh keluarga seperti biasa. Dalam kunjungan kali ini, kami kembali berdiskusi mengenai kondisi kesehatan adik Nur, mengevaluasi pertumbuhannya, serta membicarakan tentang status imunisasi dan penggunaan KB oleh ibu. Kami juga mencatat perkembangan terakhir dalam laporan pemantauan kami.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah status imunisasi adik Nur yang belum lengkap. Dari informasi yang disampaikan oleh keluarga, jadwal imunisasi sempat tertunda karena adik Nur mengalami flu pada hari kunjungan ke posyandu, dan kembali mengalami hal serupa di jadwal berikutnya. Meskipun kondisi tersebut tergolong ringan, kami menyampaikan bahwa imunisasi umumnya tetap dapat diberikan selama anak tidak mengalami demam tinggi atau gejala berat lainnya, sesuai dengan panduan yang berlaku. Harapannya, keluarga tetap terdorong untuk mengejar kelengkapan imunisasi adik Nur di waktu yang akan datang. Dari sisi pertumbuhan, adik Nur masih berada dalam rentang normal. Ia tampak aktif dan tetap menunjukkan keceriaan meski sempat mengalami gangguan kesehatan ringan. Kami mengapresiasi perhatian dan kepedulian yang diberikan oleh keluarga dalam memantau pertumbuhannya.
Ibu Rahma juga menyampaikan bahwa ia masih rutin menggunakan KB suntik dan tidak memiliki keluhan sejauh ini. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya keluarga berencana tetap terjaga di tengah keseharian mereka. Kunjungan ini mengingatkan kami bahwa menjaga kesehatan anak tidak selalu berjalan ideal. Ada banyak tantangan sehari-hari yang seringkali tidak terlihat di balik data dan grafik. Namun melalui komunikasi yang terbuka dan pendekatan yang tidak menghakimi, kami merasa bahwa peran kami sebagai pendamping bisa membantu membangun semangat keluarga untuk tetap menjaga kesehatan anak mereka sebaik mungkin.