Menjalin Kembali Silaturahim bersama Ibu Rahma dan Adek Nur

Oleh : WIDITRA DARWIS | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 0 Kali

Pendampingan keluarga dengan ibu hamil merupakan bagian dari program untuk memastikan 1000 hari pertama kehidupan bagi anak berjalan dengan optimal. Mata kuliah pembentukan dan pengembangan karakter dokter (P2KD) merupakan mata kuliah yang mencakup kegiatan tersebut untuk membekali kami selaku calon dokter di masa yang akan datang. Setelah sempat terhenti, pada awal 2025 kegiatan ini dilaksanakan dan dikuatkan kembali termasuk dengan pemberian materi kuliah yang relevan untuk bisa diterapkan secara langsung terhadap keluarga dampingan dan ibu hamil/nifas serta bayinya. Kami dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk setiap keluarga dan ibu dampingan.

Saya Widitra Darwis kerap disapa Widi dengan NIM C011221118 bersama dua rekan lainnya yakni Muhammad Riyan Alif Ramdani (C011221027) dan Muhammad Aqil Athallah Kamaru (C011221132) tergabung dalam kelompok 44 dari kelas B program studi pendidikan dokter umum angkatan 2022. Kami mendampingi keluarga Ibu Rahmawati dan Adek Nursyamsi. Pada kunjungan hari Ahad tanggal 2 Maret 2025, merupakan kali ke-4 kami melakukan pendampingan bagi keluarga bu Rahma dan adik Nur. Kunjungan pertama pada bulan November 2024, kedua pada bulan berikutnya, dan ketiga saat adik Nur di aqiqah tanggal 21 Februari 2024. Salah satu tantangan saat melakukan kunjungan adalah jarak rumah bu Rahma yang jauh yakni di wilayah Moncongloe Bulu, Kabupaten Maros. 

Saat kunjungan ada beberapa hal penting yang kami sampaikan dan diskusikan bersama bu Rahma berkaitan dengan kesehatan adik Nur maupun keluarga secara umum. Diantaranya adalah edukasi kesehatan seputar pemantauan tumbuh kembang anak dna pentingnya imunisasi tepat waktu dan konseling keluarga yang dilakukan secara santai namun penuh empati. Selain itu, kami melakukan pencatatan dan pelaporan kondisi anak dan lingkungan rumah serta diskusi terkait jadwal pemeriksaan berikutnya ke puskesmas. Usia adik Nur saat itu adalah 13 bulan, namun belum melengkapi beberapa vaksin wajib sesuai dari program pemerintah. Kami melakukan edukasi bahwa beberapa imunisasi masih bisa dikerja/ catch up demi memberi perlindungan imunitas kepada adik Nur.

Kami melihat langsung bagaimana dukungan keluarga sangat berperan dalam menjaga kesehatan anak. Keluarga bu Rahma cukup terbuka dan kooperatif dalam berdiskusi, meskipun akses ke fasilitas kesehatan sering kali terganggu, oleh kondisi geografis dan keterbatasn waktu. Kami belajar banyak untuk melakukan komunikasi yang santun terutama dalam konteks budaya lokal. Kegiatan ini juga mengajarkan kami tentang nilai-nilai empati, tanggung jawab, dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien dalam kehidupan nyata.

 



Leave A Reply