Asesmen Akhir Kesehatan Keluarga dan Perkembangan Zhafran: Kunjungan Akhir kepada Ibu Fitriah

Oleh : PRIMADONA PUTRICIA SAMUEL | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 18 Kali

Pada Hari Minggu, 1 Juni 2025, kelompok kami kembali melaksanakan kunjungan P2KD kedelapan. Dalam kesempatan ini, kami membawa hadiah berupa buku untuk Zhafran, dengan harapan dapat mendampingi dan mendukung perkembangan kognitif serta motoriknya.

Kami cukup terkejut dan mengapresiasi kemampuan motorik halus Zhafran. Melalui interaksinya dengan buku tersebut, kami mengidentifikasi bahwa ia telah mencapai tahapan perkembangan penting, yaitu mampu memasukkan pulpen ke dalam tutupnya dengan presisi. Selain itu, cara Zhafran memegang pulpen telah menyerupai genggaman orang dewasa yang terbiasa menulis, dan ia juga sudah mampu membuat coretan pada halaman buku.

Pada kesempatan yang sama, kami melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan Zhafran. Awalnya, proses pengukuran tinggi badan dan berat badan sulit dilakukan karena Zhafran menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi. Namun, berkat bujukan dari kelompok kami, serta dukungan dari ayah dan ibunya, Zhafran akhirnya dapat ditenangkan sehingga pengukuran dapat dilakukan secara akurat.

Selain Zhafran, Kak Fitri, suaminya, ayah, dan Ibu Hj juga turut serta dalam pengukuran berat badan. Kami juga melaksanakan pemeriksaan tekanan darah, serta pemeriksaan gula darah puasa (GDP) pada Ibu Hj, yang sebelumnya telah kami instruksikan untuk berpuasa selama 8 jam.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar gula darah puasa Ibu Hj berada di atas batas normal. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan agar beliau segera melakukan pemeriksaan lanjutan di puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Pada momen tersebut, Ibu Hj juga mengajukan pertanyaan mengenai prosedur penggunaan BPJS untuk pemeriksaan kesehatan, khususnya terkait keinginannya untuk memeriksakan kondisi punggungnya yang nyeri melalui foto radiologi. Kami menjelaskan bahwa saat ini layanan kesehatan telah terintegrasi dengan sistem berbasis data internet. Dengan demikian, pasien cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Namun, perlu ditekankan bahwa layanan ini hanya dapat diberikan di puskesmas atau rumah sakit yang terdaftar. Khusus untuk pemeriksaan radiologi, tindakan tersebut hanya dapat dilakukan apabila terdapat indikasi medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional.

Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, kami meluangkan waktu untuk berinteraksi dan bermain bersama Zhafran. Pada usia saat ini, Zhafran telah mampu menunjukkan beberapa keterampilan sosial dan ekspresi, seperti melambaikan tangan, memberikan 'cium jauh,' mengedipkan mata dengan gaya yang menggemaskan, dan menunjukkan preferensi terhadap makanan dengan menunjuk menggunakan jari telunjuknya.

Sangat disayangkan, buku yang kami pesan secara online baru tiba ketika kami sudah berada di kediaman Kak Fitri. Sementara itu, buku yang kami bawa merupakan buku yang kami langsung dari sebuah toko buku untuk berjaga-jaga apabila buku yang kami pesan belum tiba. Kak Fitri dan keluarga juga sempat menanyakan referensi tempat pembelian buku dan mainan yang edukatif untuk menstimulasi perkembangan Zhafran. 

Di akhir kunjungan terakhir kami, kami mengabadikan momen bersama Kak Fitri dan Zahfran. Setelah itu kami berpamitan lalu kembali ke rumah kami masing-masing. Sebagai penutup dari serangkaian kunjungan P2KD, kami merasa sangat bersyukur atas kesempatan untuk mengamati langsung perkembangan pesat Zhafran dan berinteraksi dengan keluarga Kak Fitri. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pemahaman kami, tetapi juga mengajarkan kami bahawa untuk terus mendukung peningkatan kesehatan masyarakat diperlukan edukasi dan pemantauan yang berkelanjutan.



Leave A Reply