Laporan Kegiatan Kunjungan Ketiga Program P2KD FK Unhas
Oleh : SALSABILA FATIHAH PARAMESTI | Pada : 20 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 16 Kali
Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 22 September 2024, kini Adik Bilal sudah berumur hampir 7 bulan. Pada kesempatan ini, saya bersama Putra dan Aza kembali mengunjungi kediaman keluarga kecil tersebut untuk melakukan pemantauan lanjutan, khususnya terkait status imunisasi dan kesehatan bayi serta ibu.
Fokus utama kunjungan kali ini adalah memastikan kelengkapan imunisasi Adik Bilal sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam Buku KIA. Dari hasil pemeriksaan, sebagian besar imunisasi telah diberikan tepat waktu. Namun, kami juga mendapatkan informasi dari Ibu Maria bahwa Adik Bilal sempat mengalami demam beberapa hari sebelumnya. Menanggapi hal tersebut, kami menanyakan riwayat sakitnya secara rinci, termasuk jenis obat yang sempat diberikan oleh dokter dari puskesmas. Untungnya, kondisi Adik Bilal sudah membaik saat kunjungan berlangsung, ia tampak aktif dan ceria.
Karena kondisi bayi sudah stabil, kami melanjutkan kegiatan dengan memberikan edukasi ringan kepada Ibu Maria. Materi yang kami sampaikan mencakup pentingnya asupan gizi seimbang untuk bayi, terutama dalam fase awal MPASI, serta pentingnya kepatuhan dalam memberikan obat jika anak sakit. Edukasi disampaikan dengan pendekatan komunikatif, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, agar dapat diterapkan langsung dalam keseharian.
Setelah sesi edukasi, kami sempat bermain sejenak dengan Adik Bilal. Interaksi sederhana ini memberikan ruang bagi kami untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan keluarga, sekaligus melihat langsung respons perkembangan motorik dan sosial bayi dalam suasana yang santai. Kunjungan ini mempertegas kembali bahwa pendampingan kesehatan tidak hanya berkutat pada data atau prosedur, tetapi juga tentang hadir secara utuh—mengamati, mendengarkan, dan mendukung keluarga dalam membesarkan anak dengan sehat dan bahagia. Bagi kami, peran ini merupakan bagian penting dari proses belajar menjadi dokter yang tidak hanya kompeten secara medis, tetapi juga peka secara sosial dan emosional.
