Kunjungan Kelima : Bertemu Kembali dengan Keluarga Damping (25 Februari 2025)
Oleh : UMI KHULZUM | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 13 Kali
Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh…
Pada Jum’at, 28 Februari 2025, saya Umi Khulzum (C011221035) dan teman satu kelompok saya Nur Humaidah Sakir, melakukan kunjungan kelima kepada keluarga damping kami, yaitu keluarga Ibu Karina dan Bapak Muh. Raykhan Parandi, serta Adik Qanita.
Pada kunjungan kali ini, balita dengan nama lengkap Agnia Qanita Aksila, atau yang akrab disapa dengan nama Qanita, kini telah berumur 11 bulan 20 hari. Lama tidak bertemu, saat kunjungan kelima kami tersebut sangat dikejutkan dengan postur adik Qanita yang telah tumbuh pesat dari kunjungan sebelumnya. Bahkan adik Qanita telah dapat tengkurap, duduk, merangkak, bahkan berdiri. Suatu perkembangan yang sanga pesat dari pertemuan sebelumnya, namun memang secara jarak bisa dibilang amat jauh dari kunjungan terakhir sebelumnya.
Kemudian, di kesempatan ini juga, kami melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan adik Qanita dengan bantuan informasi terkait tinggi badan dan berat badannya saat ini.
Selain itu, kami juga berbincang-bincang bersama Ibu Karina terkait bagaimana kondisi yang dijalani sejauh ini selama merawat anak beliau. Dibukalah sesi tersebut dengan penyampaian Ibu Karina tentang kondisi adik Qanita yang sempat beberapa hari sebelumnya sewaktu pulang ke kampung suaminya di Kabupaten Soppeng, mengalami merah-merah di tubuhnya oleh karena ketidakcocokan terhadap makanan tertentu. Sebab adik Qanita yang saat ini telah berusia kurang lebih 11 bulan, sehingga telah memasuki pula tahap pemenuhan nutrisi dengan MPASI (makanan pendamping ASI). Oleh karena itu, alergi terhadap makanan tersebut telah dapat dideteksi. Adapun makanan yang tidak cocok bagi adik Qanita tersebut adalah telur yang merupakan salah satu sumber protein tinggi dan terjangkau. Namun, oleh karena kondisi tersebut, kami berusaha memberikan alternatif lain untuk tetap tidak melupakan aspek konsumsi protein bagi bayi karena sangat penting untuk faktor pembangun tubuh, maka dapat digantikan dengan sumber protein lain yang aman bagi adik Qanita selain telur, seperti ikan, ayam, maupun olahan kacang kedelai.
Kemudian, kami pun menanyakan kondisi kesehatan Ibu dan anak serta keluarga damping. Dari hasil penggalian infomasi terkait hal tersebut, diperoleh infomasi bahwasanya kondisi cuaca saat itu yang kadang kali tiba-tiba panas dan hujan menyebabkan keluarga Ibu Karina terserang common cold (pilek) secara bergiliran, begitupun dengan adik Qanita. Sehingga dari kami memberikan sedikit edukasi terkait hal tersebut untuk mengobatinya dengan memperbaiki pertahanan tubuh saja, mengingat common cold adalah penyakit yang bersifat self limiting disease (penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya) dan terlebih adik Qanita yang usianya masih sangat renta terhadap paparan penyebab pilek, yaitu virus. Sehingga dengan memperbaiki pertahanan tubuh, akan dapat mengatasi penyakit tersebut oleh karena sistem imun tubuh yang baik dapat mengalahkan virus tersebut.
Itulah sedikit banyak kegiatan yang kami lakukan pada kunjungan kelima. Semua item kegiatan yang kami lakukan pada kunjungan tersebut akan dilakukan pencatatan dan dilaporkan sebagai bentuk monitoring berkala. Sangat senang rasanya dapat kembali bersua dengan keluarga Ibu Karina dan menyaksikan sendiri bagaimana pertumbuhan dan perkembangan adik Qanita dibandingkan pertama kali bertemu sebelumnya. Kontribusi penyokong dari kami tidak lain dengan memantau kondisi Adik Qanita dan orang tua, serta memberikan informasi yang diharapkan dapat bermanfaat dari aspek kesehatan dari kami untuk keluarga damping. Semoga Ibu Karina sekeluarga senantiasa diliputi kesehatan dan Adik Qanita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya, serta kelak dapat menjadi anak yang cerdas kebanggaan keluarga.
Sekian dan terima kasih dari kami untukku kunjungan kelima ini. Mohon maaf bila ada salah kata, dan semoga bermanfaat. Salam sehat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
