Kunjungan Ketiga & Keempat : Menyambut Pertemuan Pertama dengan Baby Qanita (23 Maret 2024)
Oleh : UMI KHULZUM | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 14 Kali
Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh…
Pada Sabtu, 23 Maret 2024, saya Umi Khulzum (C011221035) dan teman satu kelompok saya Nur Humaidah Sakir, melakukan kunjungan ketiga yang dirangkaikan dengan item kegiatan kunjungan keempat kepada keluarga damping kami, yaitu keluarga Ibu Karina dan Bapak Muh. Raykhan Parandi.
Di kunjungan kami kali ini, Alhamdulillah merupakan kali pertamanya kami bersua dengan bayi yang telah dikandung oleh Ibu Karina selama sembilan bulan dan telah kami bersamai perjalanan gestasinya selama kurang lebih lima bulan, yang kala itu saat pertama kali bertemu usia kandungan Ibu Karina berada pada usia lima bulan. Bayi cantik dan comel tersebut bernama Agnia Qanita Aksila yang lahir pada hari Kamis, tanggal 7 Maret 2024. Namun, waktu Ibu Karina bersalin kami belum berkesempatan untuk menemani beliau bersama keluarganya, karena saat itu beliau pulang ke kampung suaminya di Kabupaten Soppeng dan di sanalah dilangsungkan proses persalinannya.
Suatu momen yang sangat membahagiakan bagi mereka karena kelahiran bayi yang dinanti dalam keadaan sehat wal ‘afiat dan turut terasa kepada kami juga sebagai mahasiswa yang mendampingi keluarga tersebut di program P2KD ini.
Pada kunjungan kala tersebut, kami terlebih dahulu kembali membuka dengan sesi obrolan ringan sembari menanyakan kabar beliau sekeluarga pasca pulang dari kampung halaman suaminya dan telah bersalin. Setelah itu, kami lanjutkan dengan melanjutkan dengan sesi diskusi untuk melakukan peninjauan terkait kesehatan bayi, ibu dan keluarga damping yang tinggal bersama, yakni melingkupi kondisi kebersihan dan kesehatan fisik, serta kondisi lingkungan hidup sekitar dan keluhan yang mungkin dirasakan oleh keluarga. Sejauh bincang-bincang tersebut, keluarga memberikan keterangan secara keseluruhan kondisi lingkungan hidup saat ini aman dan bersih, namun kondisi ventilasi yang belum terlalu mendukung, sehingga kipas angin cukup mengambil peran besar dalam mendinginkan ruangan, terutama di siang hari.
Selain itu, dilakukan pula pemantauan pola makan ibu selama 24 jam terakhir. Dari kegiatan tersebut, dapat diperoleh informasi bahwasanya pola makan Ibu Karina cukup baik, karena dari sarapan, makan siang, dan makan malam, lengkap dengan selingan 2x sehari telah menjadi rutinitas. Di lingkungan keluarga beliau juga menjadikan nasi sebagai makanan pokok utama, kemudian olahan lauk dengan cara direbus (utamanya telur dan ikan) dan sayur yang sering dikonsumsi dari jenis daun-daunan.
Untuk saat ini pun, Alhamdulillah kondisi ASI dari Ibu Karina lancar keluar, sehingga turut membantu untuk pemberian nutrisi bagi adik Qanita. Hal ini pun menjadi salah satu bahan edukasi kami di kunjungan kala itu, yakni untuk bagaimana sebisa mungkin nutrisi utama bayi di 6 bulan pertama adalah ASI untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi yang dapat menunjang tumbuh kembangnya yang optimal. Oleh karena itu, sang ibu pun kami anjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat menunjang produksi ASI yang cukup untuk kebutuhan bayi, seperti sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Selain itu, kami juga memberi edukasi terkait bagaimana tata cara menyusui yang tepat, agar ASI dapat keluar dengan mudah dan menghindari kemungkinan yang dapat terjadi pada sang ibu, seperti puting lecet atau bendungan payudara bila pengeluaran ASI tidak lancar. Tak lupa pula, kami menanyakan jadwal kunjungan Ibu Karina bersama Adik Qanita ke puskemas, untuk dapat menyesuaikan waktu kami apakah dapat menemani.
Semua item kegiatan yang kami lakukan pada kunjungan tersebut akan dilakukan pencatatan dan dilaporkan sebagai bentuk monitoring berkala. Sangat senang rasanya dapat belajar dengan keluarga Ibu Karina dalam menjalani hari-hari baru dengan hadirnya Adik Qanita untuk bagaimana dapat merawat dan mematau tumbuh kembangnya, disertai dengan memberikan informasi yang diharapkan dapat bermanfaat dari aspek kesehatan dari kami untuk keluarga damping.
Sekian dari kami untukku kunjungan ketiga dan keempat ini. Mohon maaf bila ada salah kata, dan semoga bermanfaat. Salam sehat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
