Skrining Kondisi Metabolik dan Edukasi Penyakit Kronis: Kunjungan Ketujuh kepada Ibu Fitriah
Oleh : PRIMADONA PUTRICIA SAMUEL | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 14 Kali
Pada hari Minggu, 25 Mei 2025, pukul 17.00 WITA, tim kami melaksanakan kunjungan P2KD yang ketujuh. Pada kunjungan ini kami di rumah Kak Fitri lebih lambat dari yang kami janjikan pada beliau, sehingga saat tiba di sana kami langsung menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan kedatangan kami. Setibanya di lokasi, kediaman Kak Fitri terlihat cukup ramai dikarenakan baru saja selesai menyelenggarakan acara keluarga, sehingga banyak sanak saudara yang masih hadir.
Dalam kunjungan kali ini, kami melakukan serangkaian pemeriksaan tanda-tanda vital, termasuk pengukuran tekanan darah, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan Zhafran. Seperti pada kunjungan sebelumnya, Zhafran menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi, menjadikan proses pengukuran antropometri cukup menantang. Selain itu, kami juga melaksanakan skrining kadar asam urat dan pemeriksaan gula darah sewaktu untuk mendeteksi potensi risiko diabetes dan asam urat pada anggota keluarga.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar asam urat Kak Fitri berada dalam rentang normal. Namun, terdapat temuan kadar gula darah sewaktu yang cukup tinggi pada Ibu Hj (ibunda Kak Fitri). Berdasarkan temuan ini, kami menyarankan agar pada kunjungan berikutnya, Ibu Hj dapat berpuasa terlebih dahulu untuk memungkinkan dilakukannya pemeriksaan gula darah puasa yang lebih akurat.
Setelah seluruh pemeriksaan selesai, kami berkesempatan untuk berbincang santai dengan keluarga Kak Fitri. Dari percakapan tersebut, kami memperoleh informasi mengenai riwayat kesehatan keluarga, yaitu kakak dari Kak Fitri memiliki riwayat kolesterol tinggi, Ibu Hj dengan riwayat hipertensi, dan ayah dari Kak Fitri yang mengalami masalah asam urat. Kami kemudian memberikan penjelasan komprehensif mengenai gejala-gejala yang mungkin timbul dari kondisi tersebut, serta menekankan pentingnya menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol melalui konsumsi obat secara rutin sesuai anjuran medis.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Hj juga menyampaikan keluhan nyeri pinggang yang diakibatkan oleh riwayat jatuh sebelumnya. Beliau diketahui sedang mengonsumsi obat pereda nyeri dan antibiotik. Kami selanjutnya memberikan edukasi mengenai risiko penggunaan antibiotik tanpa indikasi yang tepat, mengingat potensi terjadinya resistensi antibiotik.
Menjelang penutupan kunjungan, kami tidak sempat mengabadikan momen bersama Zhafran dikarenakan ananda sudah tertidur. Namun, kami tetap mengabadikan momen kunjungan kami bersama Kak Fitri.
