Kunjungan Pertama di Semester Baru dengan Ibu dan Bayi Damping Baru

Oleh : NICOLE PHOENIX GOSALI | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 21 Kali

Selepas masa liburan yang panjang, kami melanjutkan kunjungan kami kepada ibu damping kami. Namun sayang beribu sayang, oleh karena beberapa masalah yang sulilt dikomunikasikan, kami tidak dapat melanjutkan kunjungan kami dengan beliau. Kami pun memutuskan untuk mencari ibu damping baru di puskesmas tempat kami bertemu beliau pertama kali. Tapi sungguh mengecewakan karena puskesmas tersebut tidak memberikan kami perlakuan yang baik, kami pun memutuskan untuk mencari puskesmas lain.

 

Sungguh Tuhan begitu baik karena mempertemukan kami dengan ibu damping kami yang baru, Yaitu Bu Mantang yang berafiliasi di Puskesmas Layang. Beliau tinggal di jalan Kandea, lokasi tersebut cukup strategis karena berada di tengah kota dan jalanan menuju tempat tersebut tidak terlalu sempit. Bu Mantang adalah ibu dari 3 anak dan beliau sangat perhatian dan ringan lidah. Kami senang bercakap-cakap dengan beliau. Sebelum tanggal kunjungan 1, terlebih dahulu kami melakukan informed consent dan menjelaskan prosedur P2KD dengan beliau dan beliau pun menyetujuinya.

 

Kami pun datang sesuai tanggal dan waktu yang kami tentukan dengan beliau. Pada kunjungan tersebut kami dipertemukan dengan keluarga Bu Mantang secara lengkap; Pak Rusli, suami beliau; Ramadan, anak pertama; Aira, anak kedua; Bayi Safira, anak bungsu yang menjadi bayi damping kami untuk P2KD. Suatu kesempatan yang luar biasa dapat bertemu sekeluarga langsung secara lengkap. Kami pun bercakap-cakap sambil melakukan pengisian formulir 2 dan evaluasi riwayat kesehatan keluarga. Dan ternyata, beberapa minggu yang lalu, Bayi Safira sempat mengalami kejang demam dan dibawa ke orang pintar oleh karena disangka kerasukan. Mendengar hal itu, kami turut prihatin tapi syukurlah karena sekarang bayi Safira sudah baikan. Kami lalu melakukan sedikit edukasi mengenai pentingnya membawa Safira ke dokter anak dibandingkan ke orang pintar, sebab kejang pada anak dapat berulang dan bisa menjadi tanda-tanda epilepsi. Tapi untuk bayi Safira kami bersyukur karena tidak terjadi rekurensi.

Setelah selesai mengisi formulir, kami pun melalukan dokumentasi dan berpamitan. Bu Mantang amatlah baik, beliau bahkan sempat turun dari kediamannya untuk mengantar kami dan memerhatikan kepulangan kami. Demikianlah akhir kunjungan pertama kami dengan Bu Mantang sekeluarga. Terimakasih.



Leave A Reply