Pemantauan Berkala: Menggali Perkembangan dan Menguatkan Edukasi Kesehatan untuk Ibu Nurmin
Oleh : KHOFIFAH RESKY SIHAB | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 14 Kali
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Perkenalkan, saya Khofifah Resky Sihab (C011221066) dari Kelompok 27 mata kuliah P2KD kelas A, bersama rekan kelompok saya, Meyza Nurvichary (C011221058) dan Ninda Rezky Aprissa (C011221072).
Pada hari Selasa, 27 Mei 2025, kami, tim dari Kelompok 27, kembali melaksanakan kunjungan ke rumah Ibu Nurmin di Jalan Kerabat No. 75. Kunjungan ini menjadi pertemuan kelima kami dengan Ibu Nurmin dan adik Anggita, serta menjadi kunjungan keempat kami di tahun 2025.
Saat tiba di rumah, kami disambut hangat oleh Ibu Nurmin. Kali ini, fokus kami adalah meninjau kembali perkembangan pertumbuhan dan kesehatan adik Anggita yang kini sudah berusia 18 bulan. Kami melakukan pemeriksaan berat dan panjang badan Anggita. Berat badannya mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, yaitu dari 7,8 kg menjadi 8,15 kg. Namun, panjang badannya hanya mencapai 67 cm. Melihat hasil ini, kami sedikit khawatir karena umumnya anak seusia Anggita memiliki panjang badan yang lebih tinggi. Hal ini kami jadikan catatan penting untuk terus memantau pertumbuhannya pada kunjungan berikutnya.
Selama kunjungan, kami memperhatikan perkembangan motorik dan kognitif Anggita yang cukup baik. Ia tampak lincah memegang benda-benda kecil dan mampu mempertemukan dua kubus mainan yang kami berikan. Anggita juga sudah bisa membedakan orang-orang di sekitarnya, seperti membedakan siapa yang ia kenal dan siapa yang asing baginya. Ini merupakan salah satu indikator perkembangan sosial yang sesuai dengan usianya.
Namun, saat itu Anggita tampak agak rewel. Ibu Nurmin bercerita bahwa benjolan di kepala Anggita yang sebelumnya kami bahas masih belum sembuh. Ibu Nurmin masih rutin mengoleskan salep gentamicin yang ia beli di apotek. Kami menghargai upaya yang dilakukan oleh Ibu Nurmin, namun kami juga menjelaskan pentingnya memeriksakan kondisi tersebut ke fasilitas kesehatan. Kami menyarankan agar Ibu Nurmin segera membawa Anggita ke dokter, agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan tidak bergantung pada pengobatan mandiri tanpa pengawasan medis. Kami juga mengingatkan agar jangan sampai pengurangan asupan gizi, seperti protein, dilakukan tanpa rekomendasi dokter karena hal tersebut dapat mengganggu tumbuh kembang Anggita. Kami menutup kunjungan dengan melakukan dokumentasi dan mengisi data yang diperlukan, serta menyampaikan bahwa kami akan terus mendampingi proses tumbuh kembang Anggita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
