Kunjungan Ketujuh: Memantau Gizi, Imunisasi, dan Tumbuh Kembang Isra
Oleh : MARYAM NUR RACHMA PUTRI ADNAN | Pada : 19 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 19 Kali
Pada Rabu, 4 Juni 2025, kami kembali mengunjungi Ibu Musdalifah untuk kunjungan ketujuh. Fokus utama kami kali ini adalah memastikan Muhammad Irsyad (Isra) mendapatkan nutrisi yang optimal, memantau status imunisasinya, dan memberikan edukasi komprehensif terkait tumbuh kembangnya.
Kami memulai kunjungan dengan edukasi mengenai status gizi anak dan ibu. Kami berdiskusi mendalam dengan Ibu Musdalifah tentang pentingnya asupan makanan bergizi seimbang untuk Isra di usianya yang terus berkembang. Kami menekankan bahwa variasi makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan protein (seperti ikan, ayam, telur, tempe), karbohidrat kompleks (nasi, kentang), lemak sehat (alpukat, minyak zaitun), serta vitamin dan mineral dari sayur dan buah, sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kognitifnya. Kami juga memberikan tips praktis mengenai porsi yang tepat dan cara pengolahan makanan agar nutrisi terserap maksimal. Selain itu, kami juga tidak melupakan pentingnya nutrisi yang cukup bagi Ibu Musdalifah sendiri, mengingat perannya yang vital dalam merawat dan mengasuh si kecil memerlukan stamina prima. Kami mengingatkan bahwa asupan gizi yang baik bagi ibu juga berperan dalam menjaga kesehatan dan suplai energinya.
Selanjutnya, kami melakukan pengecekan status imunisasi Isra. Kami meninjau kembali catatan imunisasi yang telah diberikan. Sayangnya, Ibu Musdalifah bercerita bahwa Isra belum sempat mendapatkan imunisasi campak hingga saat ini. Hal ini dikarenakan setiap kali akan dibawa ke posyandu untuk imunisasi tersebut, Isra selalu mengalami demam. Kami memahami kekhawatiran Ibu Musdalifah dan berdiskusi tentang strategi terbaik untuk memastikan imunisasi campak dapat segera diberikan saat kondisi Isra benar-benar sehat. Kami juga memberikan informasi mendetail mengenai jadwal imunisasi berikutnya yang harus diikuti Isra agar ia mendapatkan perlindungan maksimal dari berbagai penyakit menular berbahaya.
Kemudian, kami melakukan pengisian form 3-5, sebuah langkah administratif penting untuk mendokumentasikan setiap aspek tumbuh kembang Isra. Terakhir, kami memberikan edukasi komprehensif mengenai tumbuh kembang anak. Kami menjelaskan tahapan perkembangan motorik kasar dan halus yang seharusnya dicapai Isra di usianya, seperti kemampuan merangkak, duduk, atau bahkan mulai melangkah. Kami juga membahas perkembangan kognitif dan sosial-emosional, memberikan saran aktivitas stimulasi yang bisa dilakukan Ibu Musdalifah di rumah, seperti membaca buku bergambar, mengajaknya berbicara, atau bermain interaktif untuk merangsang rasa ingin tahu dan kemampuan komunikasinya. Kami menekankan bahwa stimulasi yang konsisten dan kasih sayang adalah kunci utama untuk mendukung setiap aspek perkembangannya.
Kami berharap dengan pemantauan gizi, imunisasi, dan edukasi tumbuh kembang yang konsisten ini, Isra akan terus tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, ceria, dan berkembang optimal.
