Pertemuan Ketujuh dengan Ibu Ratih
Oleh : VERONICA DIANY WINARTA | Pada : 13 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 12 Kali
Pada 13 Mei 2025, kami kembali melakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memantau perkembangan anak dan menggali informasi penting mengenai kondisi keluarga Ibu Ratih. Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan tinggi dan berat badan Faiz sebagai langkah awal dalam penilaian status pertumbuhan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat yang sesuai standar, dan hasilnya kami catat secara teliti.
Setelah data diperoleh, kami melanjutkan dengan memplot hasil tinggi dan berat badan Faiz ke dalam kurva pertumbuhan WHO. Pemantauan ini membantu kami menilai status gizi Faiz apakah berada dalam kategori normal, gizi kurang, gizi buruk, atau justru kelebihan gizi. Proses ini juga kami jelaskan secara sederhana kepada Ibu Ratih agar beliau memahami pentingnya memantau pertumbuhan Faiz secara rutin serta bagaimana interpretasi dari kurva tersebut. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa Faiz tumbuh dengan baik, dan kami memberikan beberapa saran tambahan terkait asupan gizi untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Selanjutnya, kami melengkapi pengisian formulir yang berisi data penting terkait kesehatan ibu dan anak, riwayat persalinan, imunisasi, serta faktor lingkungan. Formulir ini menjadi bagian dari dokumentasi kegiatan pendampingan, yang akan digunakan untuk pemantauan lanjutan dan sebagai bahan evaluasi perkembangan dari waktu ke waktu.
Selain itu, kami juga menyusun genogram keluarga Ibu Ratih. Genogram ini merupakan diagram visual yang menggambarkan struktur keluarga, termasuk hubungan antaranggota keluarga serta riwayat kesehatan yang mungkin relevan. Dengan menyusun genogram, kami dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang konteks keluarga, seperti dukungan sosial yang tersedia, serta kemungkinan adanya faktor risiko kesehatan yang bersifat genetik atau lingkungan. Ibu Ratih tinggal di rumah neneknya bersana keluarganya yang lain.
Melalui kunjungan ini, kami tidak hanya memantau kondisi fisik anak, tetapi juga memperluas pemahaman tentang lingkungan keluarga yang berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang anak. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk memberikan intervensi atau saran yang lebih tepat sasaran di masa mendatang.
