Pertemuan keempat: Pendampingan Gizi dan Kesehatan Ibu Ratih Pasca Persalinan

Oleh : PUTRI SAKTIANI NUR RAHMA | Pada : 13 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 14 Kali

Kegiatan pendampingan keempat kepada Ibu Ratih telah dilaksanakan pada 7 Maret 2025, sebagai bagian dari program intensif yang bertujuan untuk mendampingi ibu hamil hingga anak mencapai usia dua tahun. Program ini menitikberatkan pada pemantauan kesehatan ibu dan anak secara berkala guna mendukung upaya pencegahan stunting serta meningkatkan kesejahteraan keluarga sejak masa kehamilan hingga pasca persalinan.

Dalam kunjungan kali ini, langkah pertama yang dilakukan adalah penilaian status gizi Ibu Ratih. Penilaian ini penting untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi Ibu Ratih selama masa nifas telah terpenuhi dengan baik. Pemenuhan gizi yang cukup sangat penting, tidak hanya untuk proses pemulihan ibu setelah melahirkan, tetapi juga untuk mendukung pemberian ASI secara optimal bagi bayi. Proses penilaian meliputi pengukuran indikator antropometri, seperti berat dan tinggi badan, serta pengamatan terhadap kebiasaan makan sehari-hari, termasuk jenis dan frekuensi konsumsi makanan bergizi.

Selanjutnya, tim juga melakukan pemantauan kondisi bayi, baik dari segi kesehatan fisik maupun perkembangan secara umum. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa bayi tumbuh sesuai dengan tahapan usia dan bebas dari gejala yang mengindikasikan gangguan kesehatan. Fokus kami adalah menciptakan kondisi ideal bagi tumbuh kembang anak, melalui pemantauan yang menyeluruh terhadap baik ibu maupun bayinya.

Tidak hanya melakukan penilaian dan pemeriksaan, kami juga memberikan edukasi kepada Ibu Ratih mengenai pentingnya konsumsi makanan sehat selama masa nifas dan menjelang masa menyusui. Kami menjelaskan bahwa nutrisi yang baik tidak hanya menunjang kekuatan tubuh ibu, tetapi juga sangat menentukan kualitas dan jumlah produksi ASI yang diberikan kepada anak. Edukasi ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan disesuaikan dengan pemahaman serta kebutuhan Ibu Ratih, agar informasi dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir kunjungan, kami mendorong Ibu Ratih agar terus menjaga kondisi kesehatannya melalui pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan terdekat, serta tidak ragu untuk mencari bantuan atau konsultasi jika mengalami masalah kesehatan. Kegiatan pendampingan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antara tim pendamping dengan ibu dampingan, sehingga terbentuk rasa percaya dan keterbukaan dalam setiap sesi kunjungan berikutnya.

Melalui pendekatan ini, kami berharap dapat membangun pondasi kuat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, dengan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik, namun juga memperhatikan kondisi psikologis dan sosial yang melingkupi kehidupan ibu pasca persalinan.

 



Leave A Reply