Kesan dan Pesan 1000 Hari Kehidupan
Oleh : GRELVAN I SUANGGA | Pada : 29 November 2014 | Dilihat Sebanyak 198 Kali
Pada saat saya berkunjung ke rumah ibu hamil saya, perasaan saya pada saat itu adalah campur aduk karena terus terang saya bukanlah orang yang mudah untuk bersosialisasi. Untungnya saya dibantu oleh ibu saya dan ibu bidan yang kebetulan memberi informasi mengenai ibu hamil ini, pergi bersama-sama mengunjungi ibu hamil saya. Sesampainya dirumah ibu hamil saya, saya terkejut karena ibu hamilku ternyata telah menjadi kader posiandu dan langsung bersedia menjadi ibu hamil bimbingan saya. Karena pada saat bertemu, saya merasa bahwa akan sangat sulit untuk mencari ibu hamil yang mau mengikuti program ini dengan alasan kepercayaan. Karena pada dasarnya siapa orang yang mau ikut program yang pesertanya boleh dibilang belum memiliki pengetahuan atau pengalaman sebelumnya mengenai hal ini. Saya senang dan secara tidak langsung saya terharu karena ternyata orang masih mempercayai kami yang masih mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran untuk menjadi penjaga atau pembina ibu hamil. Ibu hamil yang saya asuh kemudian memberi informasi mengenai keberadaan ibu hamil yang ada di sekitar perumahannya, untuk memastikan dan membantu teman-teman saya yang belum mendapat ibu hamil. Saya sangat beruntung mendapat ibu hamil yang sebelumnya mengetahui masalah kesehatan, dengan begitu saya tidak perlu cemas atau ragu dngan keadaan atau kondisi ibu hamil saya. Namun saya harus tetap mengontrol dan memantau kondisi ibu hamil saya secara rutin.
Saya rasa bila program ini dapat dijalankan diseluruh Indonesia, maka secara tidak langsung akan mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang kita tau terus-menerus meningkat setiap tahunnya.